Pengadilan Meksiko menjatuhkan vonis 208 tahun penjara terhadap seorang pria yang menyetujui pembangunan gedung sekolah yang ambruk saat gempa bumi melanda tahun 2017 lalu. Sedikitnya 26 orang, yang sebagian besar anak-anak, tewas dalam insiden itu.
Seperti dilansir AFP, Jumat (16/7/2021), sedikitnya 19 anak-anak tewas dalam insiden ambruknya gedung Sekolah Dasar Rebsamen di Mexico City saat gempa berkekuatan Magnitudo 7,1 mengguncang tahun 2017 lalu.
Terdakwa yang bernama Juan Mario Velarde itu disebut sebagai direktur yang bertanggung jawab atas pembangunan gedung sekolah yang ambruk tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor jaksa Mexico City menyatakan Velarde menyetujui keamanan struktural sekolah tanpa melakukan pengujian yang diperlukan, meskipun dia mengetahui ada penyimpangan konstruksi.
Pernyataan kantor jaksa Mexico City mengungkapkan bahwa Velarde divonis 208 tahun penjara 'atas tanggung jawab kriminalnya dalam tindak kejahatan pembunuhan' terkait 26 kematian.
Juru bicara kantor jaksa setempat, Ulises Lara, menuturkan kepada stasiun televisi setempat, Milenio, bahwa 'hukuman bersejarah' ini merupakan hasil dari 'malpraktik profesional dan tindakan penipuan sepenuhnya'.
Ditegaskan Lara bahwa meskipun mengetahui 'ada risiko struktural yang serius', Velarde tetap mengizinkan sekolah terus beroperasi.
Pada Oktober tahun lalu, pemilik dan kepala sekolah tersebut, Monica Garcia Villegas, divonis 31 tahun penjara atas dakwaan pembunuhan.
Dia ditangkap setelah kedapatan membangun sebuah apartemen besar di atas ruang kelas di gedung tersebut, yang beratnya dinilai berkontribusi pada ambruknya gedung sekolah.
Para pengkritik menuduh bahwa pemotongan biaya, praktik korupsi dan ketidakmampuan perusahaan konstruksi dan otoritas terkait berkontribusi pada kehancuran yang dipicu gempa bumi.