Hamas Janji Tak Ambil Dana Gaza, Israel Tunda Sidang Gusur Warga Palestina

International Updates

Hamas Janji Tak Ambil Dana Gaza, Israel Tunda Sidang Gusur Warga Palestina

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 27 Mei 2021 18:10 WIB
Militer Israel terus melancarkan serangan terhadap Palestina. Ratusan warga Palestina tewas.
Dampak gempuran Israel di wilayah Gaza (dok. AP Photo)
Jakarta -

Kelompok militan Hamas menegaskan tidak akan mengambil dana bantuan internasional untuk membangun kembali Gaza. Pengadilan Israel menunda sidang banding sengketa tanah yang bisa berujung penggusuran warga Palestina di distrik Silwan, Yerusalem Timur.

Penegasan Hamas itu disampaikan setelah Amerika Serikat (AS) menyatakan semua bantuan untuk Gaza akan 'diberikan dengan cara yang menguntungkan rakyat Palestina -- bukan Hamas'. Diketahui bahwa AS menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.

Penundaan sidang sengketa tanah antara warga Palestina dan pemukim Yahudi ini diumumkan pengadilan Israel pada Rabu (26/5) waktu setempat, kurang dari tiga pekan setelah sengketa tanah serupa di Sheikh Jarrah memicu bentrokan yang berujung pertempuran selama 11 hari antara Israel dan Hamas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, Kamis (27/5/2021):

- Qatar Umumkan Bantuan Rp 7,1 T untuk Bangun Kembali Gaza

ADVERTISEMENT

Qatar mengumumkan akan memberikan bantuan sebesar US$ 500 juta (Rp 7,1 triliun) untuk pembangunan kembali Gaza usai digempur Israel selama 11 hari.

Seperti dilansir AFP, Kamis (27/5/2021), bantuan untuk Gaza itu diumumkan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, via Twitter pada Rabu (26/5) waktu setempat.

"Negara Qatar mengumumkan US$ 500 juta sebagai dukungan untuk pembangunan kembali Gaza," sebut Sheikh Mohammed dalam pernyataannya.

- Hamas Janji Tak Akan Ambil Dana Bantuan untuk Bangun Gaza

Kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza bersumpah tidak akan menyentuh 'satu sen pun' dana bantuan internasional untuk membangun kembali Gaza, usai digempur Israel.

Seperti dilansir AFP, Kamis (27/5/2021), penegasan itu disampaikan kepala sayap politik Hamas, Yahya Sinwar, dalam konferensi pers di Gaza City pada Rabu (26/5) waktu setempat.

Sinwar menjanjikan penyaluran bantuan yang 'transparan dan tidak memihak' setelah konflik berdarah selama 11 hari antara Hamas dan Israel.

Simak video 'Gaza Mulai Rekonstruksi Usai Gencatan Senjata':

[Gambas:Video 20detik]



- Biden Minta Lebih Banyak Laporan Intelijen Soal Asal-usul Corona

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memerintahkan badan-badan intelijen AS untuk melaporkan kepadanya lebih banyak informasi soal asal-usul virus Corona (COVID-19) dalam tiga bulan atau 90 hari ke depan. Biden ingin mengetahui apakah Corona berasal dari sumber hewan atau dari insiden laboratorium.

"(Badan-badan intelijen) Harus melipatgandakan upaya-upaya untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang bisa membawa kita lebih dekat dengan kesimpulan yang pasti, dan melaporkannya kembali kepada saya dalam 90 hari," tegas Biden dalam pernyataan yang dirilis Gedung Putih seperti dilansir AFP, Kamis (27/5/2021).

Diketahui bahwa setelah berbulan-bulan meminimalisasi dugaan kebocoran laboratorium sebagai teori pinggiran, pemerintah Biden bergabung dengan tekanan dunia terhadap China agar lebih terbuka soal awal pandemi Corona.

- Rawan Konflik, Israel Tunda Sidang Penggusuran Warga Palestina

Pengadilan Israel menunda pelaksanaan sidang kasus sengketa tanah yang bisa berujung penggusuran dua keluarga Palestina di distrik Silwan, Yerusalem Timur. Sengketa tanah serupa di distrik Sheikh Jarrah yang juga melibatkan keluarga Palestina dan pemukim Yahudi telah memicu konflik.

Seperti dilansir AFP, Kamis (27/5/2021), penundaan sidang diumumkan pengadilan Israel pada Rabu (26/5) waktu setempat, kurang dari tiga pekan setelah sengketa tanah serupa di Sheikh Jarrah memicu bentrokan yang berujung pertempuran selama 11 hari antara Israel dan Hamas serta militan lainnya di Gaza.

Sidang banding yang dijadwalkan digelar pada Rabu (26/5) waktu setempat, ditunda pelaksanaannya setelah pihak keluarga Palestina mengajukan petisi kepada Jaksa Agung untuk mempertimbangkan kasus tersebut.

- Pemimpin Hamas Akui 80 Petempurnya Tewas dalam Konflik dengan Israel

Pemimpin Hamas di Jalur Gaza mengakui ada 80 petempurnya yang tewas dalam pertempuran selama 11 hari dengan Israel, yang diakhiri dengan gencatan senjata pekan lalu.

Seperti dilansir Associated Press, Kamis (27/5/2021), ini menjadi momen pertama saat Hamas secara resmi mengungkapkan dampak dan korban jiwa dari gempuran Israel di wilayah Gaza yang dikuasainya.

Berbicara kepada Associated Press, pemimpin Hamas, Yehiyeh Sinwar, menyatakan para petempur yang tewas mencakup 57 anggota sayap bersenjata Hamas, 22 anggota kelompok militan Jihad Islam -- militan terbesar kedua di Gaza, dan satu anggota kelompok militan lebih kecil bernama Komisi Perlawanan Populer.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads