Kelompok militan Hamas menegaskan tidak akan mengambil dana bantuan internasional untuk membangun kembali Gaza. Pengadilan Israel menunda sidang banding sengketa tanah yang bisa berujung penggusuran warga Palestina di distrik Silwan, Yerusalem Timur.
Penegasan Hamas itu disampaikan setelah Amerika Serikat (AS) menyatakan semua bantuan untuk Gaza akan 'diberikan dengan cara yang menguntungkan rakyat Palestina -- bukan Hamas'. Diketahui bahwa AS menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.
Penundaan sidang sengketa tanah antara warga Palestina dan pemukim Yahudi ini diumumkan pengadilan Israel pada Rabu (26/5) waktu setempat, kurang dari tiga pekan setelah sengketa tanah serupa di Sheikh Jarrah memicu bentrokan yang berujung pertempuran selama 11 hari antara Israel dan Hamas.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, Kamis (27/5/2021):
- Qatar Umumkan Bantuan Rp 7,1 T untuk Bangun Kembali Gaza
Qatar mengumumkan akan memberikan bantuan sebesar US$ 500 juta (Rp 7,1 triliun) untuk pembangunan kembali Gaza usai digempur Israel selama 11 hari.
Seperti dilansir AFP, Kamis (27/5/2021), bantuan untuk Gaza itu diumumkan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, via Twitter pada Rabu (26/5) waktu setempat.
"Negara Qatar mengumumkan US$ 500 juta sebagai dukungan untuk pembangunan kembali Gaza," sebut Sheikh Mohammed dalam pernyataannya.
- Hamas Janji Tak Akan Ambil Dana Bantuan untuk Bangun Gaza
Kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza bersumpah tidak akan menyentuh 'satu sen pun' dana bantuan internasional untuk membangun kembali Gaza, usai digempur Israel.
Seperti dilansir AFP, Kamis (27/5/2021), penegasan itu disampaikan kepala sayap politik Hamas, Yahya Sinwar, dalam konferensi pers di Gaza City pada Rabu (26/5) waktu setempat.
Sinwar menjanjikan penyaluran bantuan yang 'transparan dan tidak memihak' setelah konflik berdarah selama 11 hari antara Hamas dan Israel.
Simak video 'Gaza Mulai Rekonstruksi Usai Gencatan Senjata':