"Jika tidak ada kemajuan dalam persyaratan NUG untuk dialog, pemerintah paralel akan terus bekerja dengan negara-negara aliansi untuk memenangkan pengakuan dan dukungan. Kami akan bekerja sama, misalnya dengan Inggris, AS, Uni Eropa, serta negara-negara Asia termasuk Jepang, India, Korea Selatan - mereka adalah negara demokrasi, mereka harus membantu kami," katanya.
"Tidak ada kompromi, empat syarat sudah kami (warga Myanmar) susun. Kami tidak dapat melegitimasi pembunuhan. Jika ASEAN melegitimasi junta, maka juga melegitimasi militer." kata juru bicara NUG, Dr. Sasa dalam sebuah wawancara di lokasi rahasia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
NUG memberikan empat tuntutan yakni agar junta mengembalikan para pemimpin dan anggota parlemen yang terpilih secara demokratis sejak pemilihan November, termasuk Aung San Suu Kyi, diakhirinya kekerasan terhadap warga sipil, tentara disingkirkan dari jalan-jalan dan dibebaskannya tahanan politik.
Pelapor Khusus PBB untuk Myanmar, Tom Andrews, mengatakan masih harus dilihat seberapa efektif keterlibatan ASEAN nantinya.
"Hasil KTT ASEAN akan ditentukan di Myanmar, bukan (dalam) dokumen," cuit Andrews.
"Apakah pembunuhan akan berhenti? Akankah teror lingkungan berakhir? Akankah ribuan orang yang diculik dibebaskan?" imbuhnya.
(izt/imk)