Myanmar Kirim Perwakilan di KTT ASEAN Usai 3 Tahun Absen, Ini Kata Menlu RI

Laporan dari Vientiane

Myanmar Kirim Perwakilan di KTT ASEAN Usai 3 Tahun Absen, Ini Kata Menlu RI

Arief Ikhsanudin - detikNews
Rabu, 09 Okt 2024 20:32 WIB
Menlu Retno Marsudi di sela-sela KTT ASEAN di Laos
Menlu Retno Marsudi di sela-sela KTT ASEAN di Laos (Arief Ikhsanudin/detikcom)
Vientiane -

Myanmar mengirim perwakilan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-44 dan ke-45 ASEAN di Laos. Pada tiga KTT sebelumnya, Myanmar tidak mengirimkan perwakilan.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyampaikan ASEAN membuat kebijakan kepada Myanmar seusai peristiwa kudeta pada 1 Februari 2021. Myanmar tidak dikeluarkan dari keanggotaan ASEAN, tapi pejabat politis tidak bisa mewakili Myanmar pada acara atau forum ASEAN.

"Dari awal mengatakan Myanmar adalah tetap menjadi anggota keluarga ASEAN. Namun, dengan situasi seperti saat ini, maka untuk KTT dan pertemuan menteri luar negeri maka Myanmar diwakili pada tingkat non-politik," ujar Retno kepada wartawan di sela acara KTT ASEAN di Vientiane, Rabu (9/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam tiga kali KTT ASEAN, Myanmar tidak mengirimkan perwakilan. Namun, pada tahun ini, Myanmar mengirimkan Permanent Secretary Myanmar Mr Aung Kyaw Moe di KTT ASEAN.

"Nah, di dalam tahun-tahun sebelumnya, Myanmar memutuskan, jadi dari pihak Myanmar memutuskan untuk tidak mengirimkan wakilnya. Jadi aturannya sama, tetapi Myanmar menyikapinya berbeda. Kalau di bawah keketuaan Brunei, Kamboja dan Indonesia, Myanmar memutuskan untuk tidak mengirim," ujarnaya.

ADVERTISEMENT

"Tetapi di tahun ini dia memutuskan untuk mengirim. Tetapi tetap tidak mengubah keputusan ASEAN. Bahwa yang hadir di situ adalah non-political level," katanya.

Menurut Menlu Retno, kondisi di Myanmar tidak makin membaik. Negara anggota ASEAN masih berusaha untuk mendorong lima poin konsensus terhadap Myanmar.

"Nah mengenai Myanmar sendiri, semua negara anggota ASEAN melihat, menilai bahwa situasi di Myanmar tidak semakin membaik, tetapi semakin memburuk. Dan di dalam diskusi pada akhirnya disepakati karena situasi belum baik kita terus berusaha untuk mendorong 5 points of consensus masih terus menjadi rujukan," ujarnya.

Diketahui, lima poin konsensus untuk Myanmar adalah:

(1) penghentian kekerasan segera,
(2) dialog konstruktif untuk mencari solusi damai,
(3) Utusan Khusus ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog,
(4) ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan, dan
(5) Utusan Khusus akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.

Lihat juga video 'Junta Myanmar Terbitkan Aturan Pria-Wanita Muda Wajib Militer 2 Tahun':

[Gambas:Video 20detik]



(aik/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads