Aksi Gencatan Senjata Myanmar tapi Tak Berlaku ke Demonstran

Round Up

Aksi Gencatan Senjata Myanmar tapi Tak Berlaku ke Demonstran

Tim Detikcom - detikNews
Kamis, 01 Apr 2021 21:35 WIB
YANGON, MYANMAR - MARCH 28: Anti-coup protesters use slingshots and pelt stones towards approaching security forces on March 28, 2021 in Yangon, Myanmar. Myanmars military Junta continued a brutal crackdown on a nationwide civil disobedience movement in which thousands of people have turned out in continued defiance of live ammunition. Local media and monitoring organizations estimate that over 400 people have been killed since the coup began, including dozens of children and minors. (Photo by Stringer/Getty Images)
Aksi demo antikudeta terus digelar di Myanmar (Foto: Getty Images/Getty Images)

Tentara Kemerdekaan Kachin -- sayap militer Organisasi Kemerdekaan Kachin -- menyerang sebuah kantor polisi di kota Shwegu pada Rabu (31/3) dini hari. Para penyerang, menurut laporan media lokal 74 Media dan Bhamo Platform, merampas persenjataan dan pasokan di kantor polisi itu, serta melukai seorang polisi.

Kachin telah melancarkan rentetan serangan terhadap militer Myanmar sejak kudeta. Pertempuran terbaru dipicu oleh serangan pemerintah di empat pos Kachin. Usai salah satu serangan Kachin pada pertengahan Maret, militer Myanmar membalas dengan menggempur markas Kachin dengan helikopter militer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Kachin, kelompok gerilya Karen juga menyerang dan menduduki sebuah pos militer Myanmar pada Sabtu (27/3) lalu. Militer Myanmar membalasnya dengan serangan udara, yang menurut Free Burma Rangers, menewaskan 13 warga desa setempat dan memaksa ribuan orang kabur ke perbatasan Thailand.

Gempuran militer Myanmar itu memicu krisis di Thailand, dengan sekitar 3.000 warga etnis Karen mencari perlindungan ke negara tetangga Myanmar itu. Perdana Menteri (PM) Thailand, Prayuth Chan-O-Cha, menyatakan banyak dari mereka yang segera kembali ke wilayah Myanmar usai menyeberang perbatasan. Disebutkan bahwa sejauh ini hanya tinggal 200 warga etnis Karen yang ada di wilayah Thailand.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, unjuk rasa antikudeta terus berlanjut di berbagai kota Myanmar. Demonstran di salah satu wilayah Yangon melakukan long-march. Demonstran yang kebanyakan kalangan muda ini berhenti sebentar di pinggiran Hlaing untuk menghormati seorang demonstran yang tewas dalam bentrokan.


(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads