Cara Baru Melawan Junta Myanmar, Demonstran Lakukan 'Serangan Sampah'

Cara Baru Melawan Junta Myanmar, Demonstran Lakukan 'Serangan Sampah'

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Selasa, 30 Mar 2021 14:30 WIB
Warga Myanmar hingga kini masih melakukan unjuk rasa. Mereka menolak aksi kudeta yang dilakukan militer Myanmar.
Tindakan kekerasan terus dilancarkan oleh pasukan keamanan Myanmar (Foto: AP Photo)
Yangon -

Para pengunjuk rasa Myanmar punya cara baru untuk menentang kekerasan militer dengan melancarkan 'serangan sampah'. Pada Selasa (30/3), jalan-jalan di kota Yangon dipenuhi tumpukan sampah sebagai bentuk protes warga.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (30/3/2021) para demonstran berupaya meningkatkan kampanye pembangkangan sipil dengan menggunakan taktik 'serangan sampah' di mana warga diminta meninggalkan sampah di persimpangan jalan utama.

"Aksi serangan sampah ini adalah aksi menentang junta," demikian bunyi sebuah poster di media sosial. "Semua orang bisa bergabung."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah gambar yang diposting di media sosial menunjukkan banyak tumpukan sampah di sepanjang jalan-jalan di Yangon.

Kampanye tersebut dilakukan untuk menyangkal seruan yang dikeluarkan melalui pengeras suara pada Senin (29/3) lalu di beberapa kawasan Yangon, di mana penduduk didesak untuk membuang sampah dengan benar.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dari total 14 warga sipil yang tewas pada hari Senin, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan setidaknya delapan orang tewas di distrik Dagon Selatan, Yangon.

Pasukan keamanan di daerah itu menembakkan senjata kaliber yang lebih berat dari biasanya ke arah para pengunjuk rasa yang berjongkok di belakang barikade kantong pasir. Menurut saksi mata di lokasi kejadian, tidak jelas senjata apa yang digunakan pasukan keamanan, tapi diyakini senjata itu sejenis peluncur granat.

Simak Video: Demonstran Tak Gentar Meski Militer Tewaskan 114 Orang Sehari

[Gambas:Video 20detik]



Sebuah TV pemerintah mengatakan pasukan keamanan menggunakan senjata anti huru-hara untuk membubarkan kerumunan "orang-orang teroris yang kejam" yang menghancurkan trotoar. Akibatnya satu orang terluka.

Kesaksian seorang warga distrik Dagon mengatakan bahwa pasukan keamanan telah melakukan tindakan kekerasan di daerah itu pada Senin malam, meningkatkan kekhawatiran akan lebih banyak korban.

"Terjadi penembakan sepanjang malam," kata warga yang enggan disebutkan namanya itu.

"Warga menemukan satu mayat yang terbakar parah di jalan pada Selasa pagi," kata penduduk itu, menambahkan tidak diketahui apa yang terjadi pada orang tersebut dan militer kemudian membawa mayatnya.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan telah mengkonfirmasi total 510 kematian warga sipil, tetapi memperingatkan bahwa jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads