Sebuah TV pemerintah mengatakan pasukan keamanan menggunakan senjata anti huru-hara untuk membubarkan kerumunan "orang-orang teroris yang kejam" yang menghancurkan trotoar. Akibatnya satu orang terluka.
Kesaksian seorang warga distrik Dagon mengatakan bahwa pasukan keamanan telah melakukan tindakan kekerasan di daerah itu pada Senin malam, meningkatkan kekhawatiran akan lebih banyak korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terjadi penembakan sepanjang malam," kata warga yang enggan disebutkan namanya itu.
"Warga menemukan satu mayat yang terbakar parah di jalan pada Selasa pagi," kata penduduk itu, menambahkan tidak diketahui apa yang terjadi pada orang tersebut dan militer kemudian membawa mayatnya.
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan telah mengkonfirmasi total 510 kematian warga sipil, tetapi memperingatkan bahwa jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.
(izt/ita)