Satu pilot lainnya dilaporkan masih hilang. Pusat Komando Penyelamatan Nasional mengerahkan dua helikopter dan enam kapal penjaga pantai dalam operasi pencarian.
Diketahui bahwa armada jet tempur Taiwan yang sudah tua sering mengalami kecelakaan fatal dalam beberapa tahun terakhir, terutama saat Angkatan Udara Taiwan terus-menerus berada di bawah tekanan China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas China masih memandang Taiwan yang demokratis dan memiliki pemerintahan sendiri ini, sebagai bagian wilayahnya. China bahkan berjanji akan merebut Taiwan suatu hari nanti, jika perlu dengan kekerasan.
Insiden pada Senin (22/3) waktu setempat merupakan yang ketiga kali terjadi dalam enam bulan terakhir bagi Taiwan. Pada Oktober tahun lalu, sebuah jet tempur F-5E lainnya jatuh di pantai timur Taiwan dan menewaskan pilot yang menerbangkannya.
Sebulan kemudian, sebuah jet tempur F-16 yang lebih canggih jatuh dan hilang di pantai timur Taiwan saat melakukan misi latihan rutin. Pilot yang menerbangkan jet tempur itu tewas. Dampaknya, Taiwan meng-grounded sementara seluruh jet tempur F-16 miliknya untuk alasan keamanan.
Jet tempur F-5E merupakan jet tempur generasi tua dengan desain yang dibuat sejak tahun 1960-an.
(nvc/ita)