Ketegangan di wilayah Taiwan semakin meningkat. China telah mengirimkan puluhan jet tempur hingga pesawat nirawak atau drone ke perbatasan Taiwan.
Dilansir AFP, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada hari Kamis (26/9) bahwa 29 jet tempur dan pesawat nirawak atau drone China terdeteksi di sekitar pulau itu.
China telah mengerahkan pesawat tempur, pesawat nirawak, dan kapal angkatan laut di sekitar pulau itu hampir setiap hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada hari Kamis (26/9), kementerian pertahanan Taiwan mengatakan 43 pesawat militer China dan delapan kapal angkatan laut terdeteksi dalam periode 24 jam yang berakhir pada pukul 6:00 pagi waktu setempat (2200 GMT Rabu). Kementerian juga merilis ilustrasi yang menunjukkan pesawat terbang mengelilingi pulau tersebut kecuali di pesisir timur laut.
Baca juga: 5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini |
Menjelang sore, kementerian tersebut melaporkan 29 pesawat tambahan -- termasuk jet tempur dan pesawat nirawak -- telah terdeteksi sejak pukul 8 pagi.
"Dari jumlah tersebut, 21 melintasi garis tengah Selat Taiwan dan memasuki ADIZ utara, tengah, dan barat daya kami dalam melakukan 'patroli kesiapan tempur gabungan' bersama dengan kapal-kapal PLAN lainnya," katanya.
"Militer telah memantau situasi dan menanggapinya dengan tepat," imbuhnya.
Taiwan terbiasa dengan pergerakan militer China di sekitarnya. Menurut para ahli militer, peningkatan jumlah pesawat, kapal, dan pesawat nirawak sebagai bentuk "gangguan zona abu-abu" yang membuat angkatan bersenjata Taiwan selalu waspada.
Taktik-taktik ini -- yang tidak termasuk tindakan perang langsung -- digunakan untuk menguras habis tenaga pasukan Taiwan, kata para ahli militer.
China mengatakan tidak akan pernah menghentikan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan kembali di bawah kendalinya. China telah meningkatkan tekanan militer terhadap pulau itu dalam beberapa tahun terakhir.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Video: China Resmi Mulai Fase Kedua Pembangunan Teleskop Radio FAST
Kapal Jepang Patroli di Selat Taiwan
Militer Jepang atau Self Defense Force (SDF) berpatroli di Selat Taiwan untuk pertama kalinya, dalam upaya untuk mengirim pesan ke pemerintah China.
Kapal perusak milik Jepang, Sazanami memasuki perairan tersebut dari Laut China Timur pada Rabu pagi waktu setempat, menghabiskan waktu lebih dari 10 jam berlayar ke selatan untuk menyelesaikan perlintasan. Demikian dilaporkan surat kabar Jepang, Yomiuri yang mengutip beberapa sumber pemerintah.
Dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Kamis (26/9/2024), perlintasan tersebut dilakukan bersama dengan kapal-kapal angkatan laut dari Australia dan Selandia Baru, kata surat kabar tersebut.
Seorang pejabat SDF menolak mengomentari laporan tersebut.