Presiden Tanzania Meninggal Mendadak, Ibu 4 Anak Jadi Penggantinya

Presiden Tanzania Meninggal Mendadak, Ibu 4 Anak Jadi Penggantinya

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Jumat, 19 Mar 2021 13:47 WIB
Dar es Salaam -

Tanzania akan dipimpin oleh seorang wanita muslim bernama Samia Suluhu Hassan sebagai Presiden wanita pertama di negara itu. Penunjukan Hassan, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden dilakukan usai kematian mendadak Presiden John Magufuli.

Seperti dilansir AFP, Jumat (19/3/2021) di bawah konstitusi, Hassan sebagai wakil presiden Tanzania, akan diangkat sebagai presiden dan menjalani sisa masa jabatan Magufuli, setidaknya hingga 2025 mendatang.

Sebagai bekas pegawai kantor, karier politik Hassan dimulai pada tahun 2000 di negara asalnya Zanzibar, sebuah negara kepulauan semi-otonom, sebelum terpilih menjadi anggota majelis nasional di Tanzania dan ditugaskan sebagai menteri senior.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai pendukung partai yang berkuasa, karier wanita berusia 61 tahun itu terus melesat hingga dipilih oleh Magufuli sebagai pasangannya dalam kampanye pemilihan presiden pertamanya pada tahun 2015. Partai yang mengusungnya, Chama Cha Mapinduzi (CCM) menang telak hingga membawa namanya dalam sejarah sebagai wakil presiden wanita pertama di Tanzania.

Pasangan itu terpilih kembali pada Oktober lalu dalam pemilihan umum yang disengketakan, di mana menurut oposisi dan pengamat independen dinodai oleh ketidakberesan.

ADVERTISEMENT

Hassan terkadang mewakili Magufuli dalam perjalanan ke luar negeri, tapi namanya jarang terdengar di luar Tanzania. Ia mulai dikenal saat tampil di televisi nasional dengan jilbab hitam untuk mengumumkan kematian Magufuli akibat sakit yang dideritanya.

Dalam pidatonya yang lemah lembut - sangat kontras dengan retorika berapi-api yang disukai oleh pendahulunya - Hassan menyatakan 14 hari berkabung nasional.

Karir Politik

Hassan lahir pada 27 Januari 1960 di Zanzibar, bekas pusat perbudakan dan perdagangan di Samudra Hindia. Zanzibar yang saat itu masih menjadi kesultanan Muslim tidak bergabung secara resmi dengan Tanzania hingga empat tahun kemudian.

Ayahnya adalah seorang guru sekolah dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Hassan lulus dari sekolah menengah dan secara terbuka mengatakan bahwa nilainya buruk, sehingga ia bekerja sebagai juru tulis di kantor pemerintah pada usia 17 tahun.

Pada tahun 1988, setelah melakukan studi lebih lanjut, Hassan pun menjadi petugas pembangunan di pemerintahan Zanzibar.

Dia dipekerjakan sebagai manajer proyek untuk Program Pangan Dunia (WFP) dan kemudian pada 1990-an diangkat menjadi direktur eksekutif dari badan yang mengatur organisasi-organisasi non-pemerintah di Zanzibar.

Pada tahun 2000, dia dinominasikan oleh CCM untuk kursi khusus di Dewan Perwakilan Zanzibar. Dia kemudian menjabat sebagai menteri pemerintah daerah - yang berfokus pada ketenagakerjaan muda, perempuan dan anak-anak dan di jabatan berikutnya berfokus untuk pariwisata dan investasi perdagangan.

Dia memegang kualifikasi universitas dari Tanzania, Inggris dan Amerika Serikat. Ibu empat anak ini telah berbicara di depan umum untuk mendorong kaum wanita dan anak-anak perempuan Tanzania untuk mengejar impian mereka.

Pada 2010, dia terpilih menjadi anggota Majelis Nasional di Tanzania. Kemudian Presiden Jakaya Kikwete mengangkatnya sebagai Menteri Negara Urusan Persatuan.

Hassan akan menjadi satu-satunya kepala negara perempuan yang saat ini menjabat di Afrika, bersama dengan Presiden Ethiopia Sahle-Work Zewde, yang hanya berperan secara seremonial.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads