Seorang jurnalis Myanmar digerebek di kediamannya oleh junta militer dan langsung ditahan setelah berhari-hari pengunjuk rasa mendapatkan tindakan kekerasan oleh militer.
Seperti dilansir AFP, Selasa (2/3/2021) militer Myanmar meningkatkan penggunaan kekerasan setelah berusaha memadamkan aksi-aksi demo untuk menuntut kudeta Myanmar diakhiri. Polisi mengeluarkan gas air mata, peluru karet dan peluru tajam.
Karena berusaha mengabadikan aksi protes, para jurnalis kini menjadi incaran polisi dan tentara. Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah jurnalis telah ditangkap, termasuk seorang fotografer Associated Press di Yangon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang reporter Suara Demokratik Burma (DVB) menyiarkan secara langsung serangan di gedung apartemennya pada Senin (1/2) malam waktu setempat. Siaran itu dilakukan dari wilayah kota Myeik di mana dirinya memohon bantuan dari para penontonnya.
Beberapa jam kemudian, melalui Twitter, DVB menyebut reporter Kaung Myat Naing ditangkap di kediamannya oleh pasukan keamanan.
"DVB tidak tahu ke mana dia dibawa, dan otoritas militer mana yang membawanya," kata pernyataan itu.
Kaung Myat Naing diketahui melaporkan terkait tindakan kekerasan militer pada akhir pekan lalu di Myeik, serta terkait demonstrasi yang berlangsung Senin lalu (1/3).
Selama siaran langsung yang dilakukan Kaung Myat Naing, suara ledakan keras kerap terdengar.
"Jika Anda menembak seperti ini, bagaimana saya akan turun?" dia berteriak pada pasukan keamanan di luar.
Simak video 'Aung San Suu Kyi Muncul di Pengadilan, Dijerat 2 Dakwaan Tambahan':