Aksi Demo Kembali Digelar di Myanmar Usai Kematian 18 Demonstran

Aksi Demo Kembali Digelar di Myanmar Usai Kematian 18 Demonstran

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Senin, 01 Mar 2021 18:48 WIB
Pendemo Myanmar
Aksi demo Myanmar berlanjut meski banyak korban jatuh (Foto: AFP/Sai Aung Main)
Yangon -

Para pengunjuk rasa kembali turun ke jalan-jalan di Myanmar pada Senin (1/3) untuk menentang tindakan keras mematikan oleh pasukan keamanan sehari sebelumnya.

Seperti dilansir Reuters, Senin (1/3/2021) polisi dengan meriam air dan kendaraan militer dikerahkan di titik-titik protes di Yangon. Sementara itu, demonstran juga berbaris di Kale, barat laut Myanmar, memegang foto Aung San Suu Kyi dan meneriakkan: "Demokrasi, tujuan kami."

Melalui Video langsung di Facebook, terlihat kerumunan orang berkumpul di seberang jalan di Lashio, negara bagian Shan, meneriakkan slogan-slogan saat polisi berbaris ke arah mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah satu bulan sejak kudeta. Mereka menindak kami dengan penembakan kemarin. Kami akan keluar hari ini lagi," kata pemimpin protes terkemuka, Ei Thinzar Maung, di Facebook.

Menurut kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sedikitnya 18 orang tewas saat bentrokan terjadi pada Minggu (28/2). Polisi melepaskan tembakan ke kerumunan di kota terbesar Yangon, setelah gas air mata dan tembakan peringatan gagal untuk mengusir pengunjuk rasa.

ADVERTISEMENT

Pelapor khusus PBB, Tom Andrews, mengatakan serangan junta militer akan terus berlanjut sehingga komunitas internasional harus meningkatkan responsnya. Dia mengusulkan embargo senjata global, lebih banyak sanksi dari lebih banyak negara terhadap mereka yang berada di balik kudeta, sanksi terhadap bisnis militer dan rujukan Dewan Keamanan PBB ke Pengadilan Kriminal Internasional.

"Kata-kata kutukan diterima tetapi tidak cukup. Kita harus bertindak," kata Andrews dalam sebuah pernyataan.

"Mimpi buruk di Myanmar yang terbentang di depan mata kita akan bertambah buruk. Dunia harus bertindak," imbuhnya.

Lihat Video: 18 Pedemo di Myanmar Tewas

[Gambas:Video 20detik]



Sejumlah pengunjuk rasa pada Senin (1/3) meminta penghancuran kamera pengintai yang digunakan oleh pihak berwenang, dan membagikan resep semprotan merica di media sosial.

Yang lainnya membuat perisai untuk mereka yang berada di garis depan, untuk melawan polisi dan tentara dengan perlengkapan perang lengkap.

Di sepanjang jalan Yangon, demonstran menempelkan ratusan foto pemimpin junta Min Aung Hlaing ke tanah, bertuliskan "kamu seharusnya merasa malu, diktator, kami tidak akan pernah memaafkanmu".

Sebelumnya, dalam sebuah postingan bertanggal 28 Februari, Global New Light of Myanmar yang dikelola negara memperingatkan "tindakan keras pasti akan diambil terhadap massa anarkis" yang tidak dapat diabaikan oleh militer.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan sedikitnya 270 orang ditahan pada Minggu (28/2), dari total 1.132 yang disebut telah ditangkap, didakwa atau dijatuhi hukuman sejak kudeta.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads