Maskapai-maskapai penerbangan diminta Boeing untuk memastikan para pilotnya memeriksa kondisi pesawat dan jalur penerbangan dengan cermat, guna mencegah kehilangan kendali saat terbang. Hal itu disampaikan dalam buletin teknis bertanggal 15 Februari yang dikeluarkan Boeing.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (18/2/2021) buletin tersebut dikeluarkan setelah Indonesia mengeluarkan laporan awal kecelakaan Sriwijaya Air seri 737-500 yang menewaskan 62 orang pada 9 Januari lalu.
Buletin tersebut tidak secara eksplisit menyinggung soal kecelakaan Sriwijaya dan mencakup semua model Boeing modern.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesadaran awak pesawat tentang kondisi pesawat, kecepatan udara, posisi kontrol penerbangan, dan pengaturan dorong sangat penting untuk mencegah gangguan pesawat dan dapat mengurangi 'efek kejutan' yang disebabkan oleh perubahan cepat yang tak terduga," demikian ditulis dalam buletin itu.
Boeing secara berkala mengeluarkan peringatan dan mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan para pelanggan tentang bagaimana mereka mengoperasikan pesawat dengan aman.
"Dalam koordinasi yang erat dengan otoritas investigasi dan regulator, komunikasi terbaru ini memperkuat pentingnya panduan Boeing dan pelatihan di seluruh industri tentang pencegahan dan pemulihan gangguan pesawat," kata pembuat pesawat AS itu.
Menurut analisis keselamatan seluruh industri penerbangan yang dikeluarkan oleh Airbus SE tahun lalu, kehilangan kendali dalam penerbangan merupakan faktor terbesar - sekitar 33 persen - dari semua kecelakaan sejak dimulainya era jet.
Pakar keselamatan mengingatkan bahwa terlalu dini untuk menyebutkan penyebab jatuhnya Sriwijaya. Kebanyakan kecelakaan disebabkan oleh serangkaian faktor lainnya.