Media asing asal Inggris menyoroti penemuan seaglider yang awalnya diduga 'drone' di Laut Selayar, Sulawesi Selatan. Seaglider itu diduga merupakan milik China.
Sorotan itu datang dari media Inggris, The Guardian dalam berita berjudul 'Indonesian fisher finds drone submarine on possible covert mission'. Berita itu terbit 31 Desember 2019 lalu. Guardian menulis bahwa seaglider ditemukan oleh nelayan dan merupakan drone milik China.
"Seorang nelayan Indonesia telah menemukan apa yang menurut para ahli kemungkinan besar adalah drone bawah laut China di perairan pada rute maritim strategis dari Laut China Selatan ke Australia," tulis The Guardian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guardian juga mengutip pendapat pengamat militer yang mengatakan pesawat tak berawak itu adalah UUV Wing Laut China (atau Haiyi). Pesawat layang bawah air itu dikembangkan oleh institut otomasi Shenyang di Akademi Ilmu Pengetahuan China, dan secara publik dideskripsikan sebagai pengumpulan data termasuk suhu air laut, salinitas, kekeruhan, dan tingkat oksigen. Informasi tentang arus dan arah gerakan dikirimkan secara real time.
Guardian juga merangkum temuan drone yang juga mirip, yang ditemukan pada tahun 2019 di Indonesia.
"Varian lain dari Sea Wing UUV ditemukan oleh nelayan Indonesia pada Maret 2019 di Kepulauan Riau yang lebih dekat ke Laut Cina Selatan, dan satu lagi pada Januari tahun ini (2020) di Jawa Timur," tulisnya.
"Pada Desember 2016, sebuah kapal angkatan laut China menemukan dan menyita drone bawah air AS di perairan internasional dekat garis pantainya yang sedang dalam proses pemulihan oleh angkatan laut AS," lanjutnya.
Lihat juga video 'Kini TNI AL Punya Kapal Perang Lincah nan Canggih':