Petugas Investigasi Detektif Polisi Daniel Jones menyebut serangan itu "brutal" dan "tidak beralasan".
"Horton memiliki keberanian untuk tersenyum ketika dia ditunjukkan gambar luka korbannya, tidak menunjukkan penyesalan atas tindakan keji itu," ujar Jones.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun motif penyerangan itu tetap menjadi misteri. Polisi mengatakan Horton membocorkan dalam tahanan bahwa itu bukan serangan rasis atau bermotif agama, tetapi dia tidak berniat membunuh Maglad.
Di persidangan juga terungkap bahwa korban dan terdakwa saling kenal, meski tidak tahu namanya. Horton, yang saat itu tunawisma, telah mendatangi masjid itu selama beberapa tahun
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini