Mobil Tabrak Demonstran di New York, Iran Hukum Gantung Tokoh Oposisi

International Updates

Mobil Tabrak Demonstran di New York, Iran Hukum Gantung Tokoh Oposisi

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 12 Des 2020 17:51 WIB
Jakarta -

Seorang pengendara mobil menabrak beberapa orang yang ikut serta dalam sebuah aksi demo di New York City, Amerika Serikat. Akibatnya, beberapa orang mengalami luka-luka.

Seorang juru bicara Departemen Kepolisian New York mengatakan kepada AFP, Sabtu (12/12/2020) bahwa kendaraan itu menabrak "banyak" orang di daerah Murray Hill, Manhattan pada Jumat (11/12) pukul 16:08 waktu setempat.

"Beberapa orang yang jumlahnya tidak diketahui telah terluka. Mereka telah dibawa ke berbagai rumah sakit. Tidak diperkirakan ada cedera yang mengancam jiwa," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (12/12/2020):

ADVERTISEMENT

- Predator Anak Bebas dari Penjara, Warga Korsel Luapkan Kemarahan

Salah satu predator anak paling kejam di Korea Selatan (Korsel) bebas dari penjara di Seoul selatan pada Sabtu (12/12) ini setelah menyelesaikan masa hukuman 12 tahun. Kebebasannya disambut kemarahan para pengunjuk rasa yang melemparkan telur dan meneriakkan hinaan padanya.

Seperti dilansir Associated Press, Sabtu (12/12/2020), otoritas penegak hukum memasang gelang kaki elektronik pada Cho Doo-soon yang berusia 69 tahun dan mengantarnya ke rumahnya di kota Ansan. Di sana, pihak berwenang telah menambahkan kamera keamanan dan berjanji akan memantau sepanjang waktu pria yang oleh warga masih dianggap sebagai risiko bagi komunitas mereka.

Cho dihukum karena menculik dan memperkosa seorang anak perempuan berusia delapan tahun di kamar mandi gereja di Ansan pada tahun 2008, dalam serangan brutal yang membuatnya menderita luka parah dan berkepanjangan. Kasus tersebut menggegerkan dan membuat ngeri bangsa itu, serta memicu curahan simpati publik untuk korban, yang menginspirasi film 2018 berjudul 'Hope'.

- Iran Hukum Gantung Tokoh Oposisi Ruhollah Zam

Otoritas Iran mengeksekusi mati Ruhollah Zam, mantan tokoh oposisi yang tinggal di pengasingan di Prancis dan terlibat dalam protes anti-pemerintah.

Televisi pemerintah Iran melaporkan seperti dilansir AFP, Sabtu (12/12/2020) bahwa Zam dihukum gantung pada Sabtu (12/12) pagi waktu setempat setelah Mahkamah Agung menguatkan hukuman matinya karena "beratnya kejahatan" yang dilakukan terhadap republik Islam itu.

Garda Revolusi Iran mengumumkan penangkapan Zam pada Oktober tahun lalu, mengklaim bahwa dia "diarahkan oleh dinas intelijen Prancis."

- Mengerikan! Lebih dari 180 Ribu Orang Meninggal karena Corona di Brasil

Jumlah kematian akibat infeksi virus Corona terus meningkat di Brasil. Bahkan kini, negara tersebut telah mencatat lebih dari 180.000 kematian akibat COVID-19. Para ahli memperingatkan bahwa negara itu sedang mengalami gelombang kedua infeksi Corona, meskipun Presiden Jair Bolsonaro mengatakan bahwa Brasil kini berada di "ujung akhir" pandemi.

Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan 672 kematian baru pada Jumat (11/12) waktu setempat sehingga kini total jumlah kematian mencapai 180.437 sejak pandemi dimulai. Ini menjadikan negara Amerika Selatan itu sebagai negara dengan jumlah kematian karena Corona tertinggi kedua di dunia, setelah Amerika Serikat.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/12/2020), kurva kasus infeksi dan kematian di Brasil sekarang menunjukkan tanda-tanda jelas dari tren peningkatan, setelah agak turun dari akhir Agustus hingga awal November lalu.

- Mobil Tabrak Demonstran di New York, Beberapa Orang Luka-luka

Seorang pengendara mobil menabrak beberapa orang yang ikut serta dalam sebuah aksi demo di New York City, Amerika Serikat. Akibatnya, beberapa orang mengalami luka-luka.

Seorang juru bicara Departemen Kepolisian New York mengatakan kepada AFP, Sabtu (12/12/2020) bahwa kendaraan itu menabrak "banyak" orang di daerah Murray Hill, Manhattan pada Jumat (11/12) pukul 16:08 waktu setempat.

"Beberapa orang yang jumlahnya tidak diketahui telah terluka. Mereka telah dibawa ke berbagai rumah sakit. Tidak diperkirakan ada cedera yang mengancam jiwa," katanya.

Juru bicara itu menambahkan bahwa pengemudi, seorang wanita, telah ditahan.

- AS Kembali Lakukan Eksekusi Mati Sebelum Trump Tinggalkan Jabatan

Otoritas AS bersiap untuk melakukan eksekusi mati ke-10 dan terakhir mereka tahun ini, ketika pemerintahan Presiden Donald Trump melakukan serangkaian hukuman mati sebelum dia meninggalkan jabatan.

Alfred Bourgeois, seorang pria kulit hitam yang dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan putrinya yang berusia dua tahun, akan dieksekusi dengan suntikan mematikan di sebuah penjara di Terre Haute, Indiana pada Jumat (11/12) waktu setempat.

Itu terjadi sehari setelah narapidana lain, Brandon Bernard, juga dieksekusi mati di Terre Haute.

Bourgeois, seorang mantan sopir truk berusia 55 tahun, menyiksa putrinya hingga tewas pada tahun 2002. Dia diadili di pengadilan federal dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 2004.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads