Trump Tuduh Jutaan Suaranya Dialihkan ke Biden, China Beri Selamat ke Biden

International Updates

Trump Tuduh Jutaan Suaranya Dialihkan ke Biden, China Beri Selamat ke Biden

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 13 Nov 2020 18:13 WIB
Sejak perhitungan suara pemilihan Presiden dan Wapres AS 2020 dimulai, ada saja cerita uniknya. Salah satunya adalah klaim kemenangan.
Donald Trump (Foto: AP Photo/Alex Brandon)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali melontarkan tuduhan tidak berdasar terkait hasil pilpres AS 2020. Kali ini Trump mengklaim 2,7 juta suara yang memilih dirinya 'dihapus' dan ratusan ribu suara pemilih yang didapatnya telah dialihkan ke rivalnya, Joe Biden.

Seperti dilansir AFP, Jumat (13/11/2020), dalam tuduhan terbarunya, Trump ini mengutip laporan tidak berdasar yang disampaikan One America News Network (OANN) yang merupakan saluran kabel pro-Trump.

Tuduhan itu menyebut penghapusan dan pengalihan suara pemilih dilakukan oleh Dominion Voting Systems, perusahaan teknologi yang sistemnya digunakan secara luas untuk pemilu dan pilpres AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (13/11/2020):

ADVERTISEMENT

- Putra Mahkota: Saudi Akan Serang Siapapun yang Ancam Keamanan Negara

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, atau MBS memperingatkan bahwa Saudi akan menyerang siapa saja yang mengancam keamanan dan stabilitas negara ini. MBS menegaskan bahwa serangan itu akan dilakukan dengan 'tangan besi'.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (13/11/2020), peringatan tersebut disampaikan MBS setelah serangan bom melanda seremoni peringatan berakhirnya Perang Dunia I di Jeddah. Seremoni itu digelar oleh Kedutaan Besar Prancis dan banyak dihadiri para diplomat negara-negara Eropa. Beberapa orang luka-luka akibat ledakan itu.

Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom yang terjadi di kompleks pemakaman warga non-Muslim di Jeddah pada Rabu (11/11) waktu setempat. ISIS tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya tersebut.

"Kami akan terus menyerang dengan tangan besi terhadap siapapun yang berpikir untuk mengancam keamanan dan stabilitas kami," tegas MBS dalam pernyataan yang dilaporkan kantor berita Saudi Press Agency (SPA).

- Trump Tak Akui Kekalahan di Pilpres AS, Ini Kata Ketiga Anaknya

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah sejak lama menerima saran dari berbagai perspektif sepanjang kariernya. Kini, pada momen penting menyangkut warisannya sebagai Presiden AS, Trump mendapat saran bertentangan dari penasihat terdekatnya, termasuk tiga anak tertuanya, soal langkah selanjutnya usai kalah pilpres.

Seperti dilansir CNN, Jumat (13/11/2020), tiga anak tertua Trump, yakni Donald Trump Jr, Ivanka Trump dan Eric Trump, dilaporkan berbeda pendapat soal langkah yang harus diambil ayah mereka usai dinyatakan kalah dalam pilpres AS 2020. Trump diketahui masih enggan mengakui kekalahannya dari Presiden terpilih AS, Joe Biden, dan bersikeras menyatakan ada kecurangan pilpres secara luas.

Dituturkan sejumlah sumber yang memahami situasi terkini kepada CNN, bahwa dua anak laki-laki Trump, Donald Trump Jr dan Eric Trump, sangat antusias mendorong ayahnya untuk tetap berjuang.

Sedangkan Ivanka yang menjabat penasihat Gedung Putih disebut sebagai sosok yang berupaya mencari cara agar Trump bisa tetap dengan terhormat dan menghindari perilaku memalukan saat mempertimbangkan langkah selanjutnya.

- Trump Mengklaim Jutaan Suaranya Dihapus dan Dialihkan ke Biden

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali melontarkan tuduhan tidak berdasar terkait hasil pilpres AS 2020. Kali ini Trump mengklaim 2,7 juta suara yang memilih dirinya 'dihapus' dan ratusan ribu suara pemilih yang didapatnya telah dialihkan ke rivalnya, Joe Biden.

Seperti dilansir AFP, Jumat (13/11/2020), dalam tuduhan terbarunya, Trump ini mengutip laporan tidak berdasar yang disampaikan One America News Network (OANN) yang merupakan saluran kabel pro-Trump.

Tuduhan itu menyebut penghapusan dan pengalihan suara pemilih dilakukan oleh Dominion Voting Systems, perusahaan teknologi yang sistemnya digunakan secara luas untuk pemilu dan pilpres AS.

- Ikhwanul Muslimin Dicap Sebagai Teroris oleh Ikatan Cendekiawan Arab Saudi

Ikatan Cendekiawan Senior Arab Saudi menyebut gerakan Ikhwanul Muslimin sebagai teroris. Namun, Ikhwanul Muslimin membantah. Mereka menyebut organisasinya mengusung ideologi reformis yang mengadvokasi Islam dan bukan terorisme.

Dilansir media Middle East Monitor, Kamis (12/11/2020), Ikatan Cendekiawan Senior Arab Saudi menyebut Ikhwanul Muslimin sebagai terorisme.

Mereka mengikuti jejak Kementerian Dalam Negeri Saudi, yang mengambil langkah serupa pada Maret 2014.

"Ikhwanul Muslimin adalah kelompok teroris yang tidak mewakili pendekatan Islam. Ini adalah organisasi sesat yang tidak menaati penguasa yang sah, memicu perselisihan, menyembunyikan perbuatan kotor di bawah kedok agama, dan mempraktikkan kekerasan dan terorisme," ujar para cendekiawan itu dalam penyataannya.

- Akhirnya, China Ucapkan Selamat pada Joe Biden dan Kamala Harris

Pemerintah China akhirnya mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih AS Joe Biden pada hari Jumat (13/11) ini, hampir seminggu setelah dia dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden AS 2020.

Hubungan AS-China semakin tegang dalam beberapa tahun terakhir di bawah pemerintahan petahana Donald Trump. Bahkan, hubungan kedua negara tak pernah sedingin ini sejak hubungan formal dimulai empat dekade lalu.

Empat tahun Trump di Gedung Putih telah ditandai dengan perang dagang antara kedua negara. Dua kekuatan tersebut juga memperdebatkan berbagai hal, mulai dari tuduhan atas pandemi virus Corona hingga catatan hak asasi manusia Beijing di Xinjiang dan Hong Kong. Di bawah slogan "America First" -nya, Trump telah menggambarkan China sebagai ancaman terbesar bagi Amerika Serikat dan demokrasi global.

"Kami menghormati pilihan rakyat Amerika. Kami mengucapkan selamat kepada Mr Biden dan Ms Harris," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin pada jumpa pers reguler, merujuk pada Kamala Harris yang menjadi wakil Biden.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads