Pemimpin Tertinggi Iran Ejek Pilpres AS: Benar-benar Tontonan!

Teheran -

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengejek gelaran pemilihan presiden Amerika Serikat penuh kecurangan. Dia mengatakan bahwa pemungutan suara itu telah mengungkap realitas demokrasi AS.

Dilansir AFP, Kamis (5/11/2020) lebih dari 24 jam setelah tempat pemungutan suara terakhir ditutup di negara bagian Alaska AS, persaingan untuk memperebutkan posisi orang nomor satu di Gedung Putih masih belum diputuskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden AS Donald Trump telah menyebabkan keresahan, bahkan di antara para pemimpin Partai Republik sendiri dengan melontarkan tuduhan kecurangan. Sementara tim kampanye capres penantang Demokrat, Joe Biden menuduh petahana berusaha untuk menolak hak suara dari puluhan ribu pemilih via pos.

"Benar-benar tontonan!" kata pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam cuitannya di Twitter, Rabu (4/11) malam.

"Ada yang bilang ini pemilu paling curang dalam sejarah AS. Siapa bilang begitu? Presiden yang saat ini sedang menjabat. Saingannya mengatakan Trump bermaksud untuk mencurangi pemilihan! Beginilah #USElections & demokrasi AS," lanjutnya.

Sebelumnya, AS menuding Iran berusaha menggunakan media sosial untuk mempengaruhi pemilih menjelang hari pemungutan suara. Tuduhan ini dibantah Teheran dan bersikeras bahwa mereka tidak berpihak pada kandidat manapun.

Trump telah memimpin kampanye "tekanan maksimum" terhadap republik Islam itu, menarik Washington keluar dari kesepakatan multilateral mengenai program nuklir Iran dan menerapkan kembali sanksi-sanksi sepihak yang melumpuhkan.

Biden telah mengisyaratkan dia siap untuk bergabung kembali dengan perjanjian nuklir penting yang dicapai pada tahun 2015, ketika dia menjabat sebagai wakil presiden di bawah kepemimpinan presiden Barack Obama.

Namun pada hari Selasa (3/11), Khamenei menegaskan hasil pilpres AS tidak akan berdampak pada kebijakan Iran.

Halaman 1 2

Selanjutnya