Cuitan kontroversial mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad telah memicu kecaman sejumlah pihak. Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan tokoh-tokoh terkemuka Australia lainnya juga mengecam cuitan tersebut.
"Saya tahu bahwa dia tidak dan tidak akan mendukung kekerasan yang sebenarnya. Tapi dalam iklim saat ini, kata-kata bisa memiliki konsekuensi," kata Komisaris Tinggi Australia untuk Malaysia Andrew Goledzinowski seperti dilansir The Star, Jumat (30/10/2020).
Goledzinowski mengatakan dalam sebuah retweet di akunnya yang mengutip cuitan Mahathir yang sekarang sudah dihapus, bahwa dia "sangat terganggu" dengan pernyataan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada Kamis (29/10), PM Scott Morrison juga mengecam pernyataan Mahathir, dengan mengatakan itu "tidak masuk akal dan menjijikkan."
"Satu-satunya hal yang harus dikatakan hari ini adalah mengutuk sepenuhnya serangan itu. Satu-satunya tanggapan adalah benar-benar hancur," katanya.
Morrison menambahkan bahwa cuitan Mahathir "harus dikutuk dengan sebisa mungkin."
Sementara itu, mantan duta besar Australia untuk Prancis, Brendan Berne menyebut Mahathir sebagai "fanatik tanpa prinsip", menurut Sydney Morning Herald.
Tonton video 'Aksi Boikot Produk Prancis di Berbagai Negara Islam':