Pejabat Malaysia: Cuitan Mahathir Tunjukkan Karakter Dia Sebenarnya

Pejabat Malaysia: Cuitan Mahathir Tunjukkan Karakter Dia Sebenarnya

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 30 Okt 2020 14:06 WIB
Malaysian Prime Minister Mahathir Mohamad delivers a speech at the International Conference on the Future of Asia in Tokyo, Japan June 11, 2018. REUTERS/Issei Kato
Mahathir Mohamad (dok. REUTERS/Issei Kato)
Kuala Lumpur -

Seorang pejabat Malaysia mengomentari cuitan kontroversial mantan Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad yang dianggap Twitter 'mengagungkan kekerasan'. Menurut pejabat tinggi Sarawak ini, cuitan kontroversial itu menunjukkan karakter sebenarnya dari Mahathir.

Pihak Twitter diketahui telah menghapus cuitan Mahathir yang membahas soal Muslim memiliki hak 'untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis' atas pembantaian masa lalu. Cuitan itu diposting Mahathir saat membahas soal kebebasan berekspresi dan pemenggalan seorang guru di Prancis beberapa waktu lalu.

Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Jumat (30/10/2020), Wakil Kepala Menteri Sarawak, Dr James Jemut Masing, dalam komentarnya menyebut pernyataan Mahathir itu mencerminkan karakter asli sang mantan PM. Dia menegaskan bahwa aturan hukum harus dihormati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hukum negara-negara yang beradab adalah bahwa tidak ada seorang pun yang boleh main hakim sendiri, apalagi mengambil nyawa seseorang karena orang itu kebetulan tidak setuju dengan keyakinan atau pendiriannya soal isu tertentu," ujar James dalam komentarnya.

"Itulah mengapa kita memiliki undang-undang dan sistem peradilan untuk memastikan bahwa kita tidak kembali ke hukum rimba," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Ditegaskan oleh James bahwa pernyataan kontroversial Mahathir itu tidak mencerminkan sikap seluruh warga Malaysia.

"Komentar Mahathir tentang pembunuhan non-Muslim di Prancis adalah cerminan dari siapa dia sebagai pribadi," cetusnya.

"Itu bukan sifat warga Malaysia. Kita hidup dan mematuhi aturan hukum," imbuh James.

Cuitan Mahathir telah dihapus oleh pihak Twitter karena dianggap 'melanggar kebijakan tentang mengglorifikasi (mengagungkan) kekerasan'.

Simak juga video 'Datangi TKP Penusukan di Nice, Macron: Prancis Diserang Teroris Islam':

[Gambas:Video 20detik]



(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads