Charlie Hebdo Pajang Kartun Cabul Erdogan, China Ingatkan AS Soal Sri Lanka

International Updates

Charlie Hebdo Pajang Kartun Cabul Erdogan, China Ingatkan AS Soal Sri Lanka

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 28 Okt 2020 18:14 WIB
Presiden Erdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: Chris McGrath/Getty Images)
Jakarta -

Pemerintah Turki geram dan menuduh majalah mingguan satire Prancis, Charlie Hebdo melakukan "rasisme budaya". Majalah itu dikecam karena membuat sebuah kartun halaman depan untuk edisi terbarunya yang mengejek Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Seperti dilansir AFP, Rabu (28/10/2020) kecaman itu dilayangkan oleh Asisten Pers Erdogan.

"Kami mengutuk upaya paling menjijikkan dari publikasi ini untuk menyebarkan rasisme dan kebencian budayanya," kata asisten pers Erdogan, Fahrettin Altun, di Twitter, Selasa (27/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (28/10/2020):

ADVERTISEMENT

- Menlu AS ke Sri Lanka, China Ingatkan Jangan Memaksa dan Menggertak

China memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak "memaksa dan menggertak" Sri Lanka saat Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Mike Pompeo tiba di negara tersebut.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (28/10/2020), Pompeo diperkirakan akan meminta Sri Lanka untuk membuat pilihan "sulit" dalam hubungannya dengan China, yang telah memberikan investasi penting dan dukungan diplomatik dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami dengan tegas menentang Amerika Serikat mengambil kesempatan dari kunjungan Menteri Luar Negeri untuk menabur dan mencampuri hubungan China-Sri Lanka, dan untuk memaksa dan menggertak Sri Lanka," kata Kedutaan China dalam sebuah pernyataan.

- Marah Disebut Teroris, Erdogan Gugat Politikus Belanda Geert Wilders

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengajukan gugatan hukum terhadap politikus Belanda, Geert Wilders. Erdogan menuduh Wilders yang kontroversial ini telah menghina dirinya, dengan menyebutnya sebagai 'teroris' di media sosial.

Seperti dilaporkan kantor berita Anadolu Agency dan dilansir Reuters, Rabu (28/10/2020), Wilders memposting sebuah gambar kartun Erdogan pada akun Twitter-nya pada Sabtu (24/10) lalu dan memberinya keterangan berbunyi 'teroris'.

Kemudian pada Senin (26/10) waktu setempat, Wilders memposting foto sebuah kapal berbendera Turki yang sedang tenggelam. "Bye bye @RTErdogan. Tendang Turki keluar dari NATO," demikian keterangan postingan Twitter tersebut.

- Pria Kulit Hitam Ditembak Mati Polisi AS, Philadelphia Panas

Keluarga seorang pria kulit hitam Philadelphia, Amerika Serikat yang ditembak mati oleh polisi meminta para demonstran tenang. Seruan ini muncul karena aksi protes atas insiden itu berujung ricuh.

Dilansir Reuters, Rabu (28/10/2020), ketegangan telah mencengkeram jalan-jalan sejak penembakan mematikan oleh polisi pada hari Senin (26/10) waktu setempat terhadap Walter Wallace (27) yang bersenjatakan pisau. Korban digambarkan oleh kerabatnya menderita gangguan mental.

Ratusan demonstran yang menuntut keadilan rasial bentrok dengan polisi pada Selasa (27/10) malam waktu setempat hingga Rabu (28/10) pagi waktu setempat. Philadelphia saat ini menjadi titik panas terbaru di Amerika Serikat soal masalah ras dan penggunaan kekerasan oleh polisi.

- Selain Erdogan, Macron-Trump-Obama Juga Pernah Jadi Kartun Charlie Hebdo

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjadi objek kartun cabul majalah satire Prancis, Charlie Hebdo. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron pun pernah menjadi kartun majalah itu.

Dilansir dari Los Angeles Times, Rabu (28/10/2020) majalah itu memang dikenal provokatif. Sejumlah pemimpin negara juga pernah jadi objek kartun satire mereka. Tak terkecuali Presiden AS Donald Trump.

Pada edisi November 2016, sampul majalah itu menampilkan kartun Trump yang sedang menyeringai dengan jas hitam, memegangi seorang wanita di antara kedua kakinya dan menjuntai terbalik. "Haruskah kita memberinya tombol nuklir?" bunyi judul di atasnya.

- Majalah Charlie Hebdo Pajang Kartun Cabul Erdogan, Turki Geram

Pemerintah Turki geram dan menuduh majalah mingguan satire Prancis, Charlie Hebdo melakukan "rasisme budaya". Majalah itu dikecam karena membuat sebuah kartun halaman depan untuk edisi terbarunya yang mengejek Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Seperti dilansir AFP, Rabu (28/10/2020) kecaman itu dilayangkan oleh Asisten Pers Erdogan.

"Kami mengutuk upaya paling menjijikkan dari publikasi ini untuk menyebarkan rasisme dan kebencian budayanya," kata asisten pers Erdogan, Fahrettin Altun, di Twitter, Selasa (27/10/2020).

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads