Alasan kepergian Jo dari kediamannya di Roma tidak diketahui. Media pemerintah Korea Utara belum menyebutkan kemungkinan pembelotannya.
National Intelligence Service (NIS), badan mata-mata utama Korsel, mengatakan sedang memeriksa laporan tentang kedatangan Jo. Kementerian Luar Negeri dan Unifikasi Korea Selatan mengatakan mereka tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum Jo, Thae Yong Ho, mantan menteri di Kedutaan Besar Korea Utara di London, Inggris adalah diplomat paling senior Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan. Dia datang ke Seoul pada 2016 dan terpilih menjadi anggota Majelis Nasional tahun ini.
Thae mengatakan dia memutuskan untuk membelot karena dia tidak ingin anak-anaknya hidup "sengsara" di Korea Utara dan dia kecewa dengan Kim Jong Un.
Sekitar 33.000 warga Korea Utara telah melarikan diri ke Korea Selatan sejak akhir 1990-an untuk menghindari penindasan politik dan kemiskinan di Korea Utara.
(ita/ita)