Seorang warga Irak bernama Mohammad al-Bahadli, menggali kembali makam ayahnya dengan tangan kosong di tengah gurun panas. Dia merupakan salah satu dari ratusan warga Irak yang membongkar kembali makam kerabatnya yang meninggal dunia akibat virus Corona (COVID-19).
"Sekarang dia akhirnya bisa bersama orang-orang kami, keluarga kami, di pemakaman lama," ucap Al-Bahadli (49) seperti dilansir AFP, Senin (14/9/2020).
Pembongkaran makam ini dilakukan sejumlah warga setelah otoritas Irak mencabut pembatasan terkait pemakaman korban Corona. Warga Irak yang membongkar makam keluarganya, bermaksud untuk memakamkannya kembali di tempat seharusnya, yakni di pemakaman keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (14/9/2020):
- Ratusan Orang di Turki Protes Charlie Hebdo yang Terbitkan Karikatur Nabi
Sekitar 200 orang di Istanbul, Turki berdemonstrasi pada Minggu (13/9/2020) waktu setempat untuk mengecam majalah Prancis, Charlie Hebdo. Majalah itu menerbitkan ulang karikatur Nabi Muhammad yang memicu kemarahan umat muslim.
Dilansir AFP, Senin (14/9/2020) Majalah mingguan satire Prancis Charlie Hebdo - yang menjadi target pembantaian oleh para radikalis pada tahun 2015 - mencetak ulang gambar-gambar kontroversial tersebut untuk menandai dimulainya persidangan awal bulan ini dari tersangka kaki tangan dalam serangan itu.
Karikatur itu kontroversial karena gambar nabi dilarang dalam Islam.
- Bahrain Normalisasi Hubungan dengan Israel, Oman Sambut Baik
Otoritas Oman menyambut baik keputusan Bahrain untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Oman berharap perjanjian damai itu akan berkontribusi pada perdamaian Israel dan Palestina nantinya.
Seperti dilansir Reuters, Senin (14/9/2020), Bahrain menjadi negara Arab keempat, setelah Mesir, Yordania dan Uni Emirat Arab (UEA), yang sepakat menormalisasi hubungan dengan Israel. Pengumuman perjanjian damai Bahrain dan Israel diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, pekan lalu. Bahrain menyusul UEA yang terlebih dulu mencapai kesepakatan serupa dengan Israel yang diumumkan bulan lalu.
"(Oman) Berharap jalur strategis baru yang diambil beberapa negara Arab ini akan berkontribusi untuk mewujudkan perdamaian berdasarkan pada diakhirinya pendudukan Israel atas tanah Palestina dan pada pembentukan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota," demikian pernyataan pemerintah Bahrain.
- Dubes AS untuk China Mundur dari Jabatan, Kenapa?
Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk China, Terry Branstad, mengundurkan diri. Pengunduran diri Branstad ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Senin (14/9/2020).
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Senin (14/9), Pompeo berterima kasih kepada Branstad atas jasanya. Dia menulis ucapan terima kasihnya kepada Branstad melalui cuitan Twitter.
"Saya berterima kasih kepada Duta Besar Terry Branstad atas lebih dari tiga tahun pengabdiannya kepada rakyat Amerika sebagai Duta Besar AS untuk Republik Rakyat China," kata Pompeo dalam sebuah cuitan Twitter.
- Ratusan Warga Irak Bongkar Makam Korban Corona, Ada Apa?
Seorang warga Irak bernama Mohammad al-Bahadli, menggali kembali makam ayahnya dengan tangan kosong di tengah gurun panas. Dia merupakan salah satu dari ratusan warga Irak yang membongkar kembali makam kerabatnya yang meninggal dunia akibat virus Corona (COVID-19).
"Sekarang dia akhirnya bisa bersama orang-orang kami, keluarga kami, di pemakaman lama," ucap Al-Bahadli (49) seperti dilansir AFP, Senin (14/9/2020).
Pembongkaran makam ini dilakukan sejumlah warga setelah otoritas Irak mencabut pembatasan terkait pemakaman korban Corona. Warga Irak yang membongkar makam keluarganya, bermaksud untuk memakamkannya kembali di tempat seharusnya, yakni di pemakaman keluarga.
Selama berbulan-bulan, keluarga dari korban Corona dilarang membawa kembali jenazah keluarga mereka untuk dimakamkan di pemakaman keluarga karena khawatir jenazahnya masih bisa menyebarkan virus Corona.
- 74 Orang Ditangkap dalam Unjuk Rasa Anti-lockdown di Melbourne
Sedikitnya 74 orang ditangkap dalam unjuk rasa anti-lockdown virus Corona (COVID-19) yang digelar di Melbourne, Australia, pada Minggu (13/9) waktu setempat. Para demonstran dilaporkan bertindak agresif terhadap polisi dalam unjuk rasa ini.
Seperti dilansir CNN, Senin (14/9/2020), unjuk rasa memprotes lockdown Corona itu berlangsung sejak Sabtu (12/9) waktu setempat hingga Minggu (13/9) waktu setempat. Lockdown memang masih diterapkan di Melbourne, namun dijadwalkan mulai dilonggarkan pada Minggu (13/9) malam waktu setempat.
Kepolisian negara bagian Victoria, yang menjadi lokasi Melbourne, menerbitkan sedikitnya 176 pemberitahuan pelanggaran terkait unjuk rasa itu. Disebutkan Kepolisian Victoria bahwa para demonstran dianggap melanggar arahan Kepala Departemen Kesehatan terkait lockdown Corona.