Sekitar 200 orang di Istanbul, Turki berdemonstrasi pada Minggu (13/9/2020) waktu setempat untuk mengecam majalah Prancis, Charlie Hebdo. Majalah itu menerbitkan ulang karikatur Nabi Muhammad yang memicu kemarahan umat muslim.
Dilansir AFP, Senin (14/9/2020) Majalah mingguan satire Prancis Charlie Hebdo - yang menjadi target pembantaian oleh para radikalis pada tahun 2015 - mencetak ulang gambar-gambar kontroversial tersebut untuk menandai dimulainya persidangan awal bulan ini dari tersangka kaki tangan dalam serangan itu.
Karikatur itu kontroversial karena gambar nabi dilarang dalam Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua belas orang, termasuk beberapa kartunis paling terkenal di Prancis, tewas pada 7 Januari 2015, ketika Said dan Cherif Kouachi mengamuk di kantor surat kabar di Paris.
Beberapa pengunjuk rasa di Beyazit Square di sisi Eropa Istanbul memegang plakat yang berisi peringatan terhadap Charlie Hebdo dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dengan tulisan "akan membayar mahal", dan Macron membela "kebebasan menghujat" majalah itu.
Simak juga video 'Prof Peter: Tak Ada Hubungan Diponegoro dengan Turki Utsmani':