Sidang Ekstradisi Pendiri WikiLeaks Julian Assange Digelar di London

Sidang Ekstradisi Pendiri WikiLeaks Julian Assange Digelar di London

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Senin, 07 Sep 2020 14:13 WIB
WikiLeaks founder Julian Assange leaves Southwark Crown Court after being sentenced in London, Britain, May 1, 2019. REUTERS/Henry Nicholls     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: Julian Assange (REUTERS/Henry Nicholls)
London -

Sidang di London, Inggris dilanjutkan pada hari Senin (7/9/2020) untuk memutuskan apakah pendiri WikiLeaks Julian Assange harus diekstradisi ke Amerika Serikat. Assange dihadapkan pada persidangan atas publikasi rahasia yang berkaitan dengan perang di Afghanistan dan Irak.

Seperti dilansir AFP, Senin (7/9) Assange, yang saat ini ditahan di penjara dengan keamanan tinggi, menghadapi 18 dakwaan dari jaksa penuntut AS yang bisa membuatnya dipenjara hingga 175 tahun.

Sidang di Pengadilan Kriminal Pusat, Old Bailey tersebut, dijadwalkan berlangsung selama tiga hingga empat minggu. Semula sidang akan dilanjutkan pada bulan April tetapi ditunda karena wabah virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Keputusan apa pun "hampir pasti" akan digugat banding oleh pihak yang kalah, menurut John Rees, dari Kampanye Jangan Ekstradisi Assange, meningkatkan prospek lebih banyak waktu di balik jeruji besi bagi mantan peretas itu.

Rees mengatakan kepada AFP bahwa Assange - yang telah menjadi tokoh kebebasan pers dan jurnalisme investigasi - memiliki "pertahanan yang sangat kuat" tetapi khawatir kasus itu "sangat dipolitisasi".

Dalam sidang sebelumnya pada Februari lalu, diketahui bahwa Presiden AS Donald Trump telah berjanji untuk mengampuni Assange jika dia membantah Rusia membocorkan email dari kampanye Hillary Clinton, lawan Trump dalam pemilu 2016.

Assange menghadapi dakwaan di bawah Undang-Undang Spionase AS untuk rilis 2010 dari 500.000 file rahasia yang merinci aspek kampanye militer AS di Afghanistan dan Irak.

Washington mengklaim dia membantu analis intelijen Chelsea Manning untuk mencuri dokumen tersebut sebelum secara sembrono mengungkap sumber rahasia di seluruh dunia.

Sebelumnya, pada 2010 ketika Assange menghadapi tuduhan penyerangan seksual dan pemerkosaan di Swedia. Assange membantahnya.

Dia berada di Inggris pada saat itu tetapi menghindari upaya untuk mengekstradisinya ke Swedia dengan mengklaim suaka politik di kedutaan Ekuador di London.

Selama tujuh tahun dia tinggal di sebuah apartemen kecil di kedutaan, tetapi setelah pergantian pemerintahan di Quito, Ekuador kehilangan kesabaran dengan tamunya itu dan menyerahkannya ke polisi Inggris pada April 2019.

Jaksa Swedia mengkonfirmasi tahun lalu bahwa mereka telah membatalkan penyelidikan pemerkosaan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads