Insiden desak-desakan ini terjadi di sebuah kelab malam bernama Thomas Restobar di distrik Los Olivos, Lima, pada Sabtu (22/8) malam waktu setempat. Saat kejadian dilaporkan terdapat 120 orang yang hadir dalam acara dugem tanpa izin yang digelar di tengah lockdown Corona.
Ketika personel kepolisian datang untuk melakukan penggerebekan, orang-orang berlarian dan saling berdesak-desakan untuk keluar dari satu-satunya pintu yang ada di kelab malam tersebut. Akibatnya, banyak yang terjepit di antara pintu dan kerumunan orang. Polisi pun harus membuka paksa pintu di kelab malam itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enam orang lainnya, termasuk tiga polisi, mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
Di antara 23 orang yang ditangkap, sebut Menteri Dalam Negeri Peru, Jorge Montoya, terdapat sepasang suami-istri yang merupakan pemilik kelab malam tersebut. Presiden Vizcarra mendorong otoritas kehakiman untuk menghukum mereka yang telah melanggar hukum.
Diketahui bahwa semua kelab malam dan bar di Peru dilarang beroperasi sejak Maret lalu karena pandemi Corona. Aturan social distancing juga masih diwajibkan di negara ini, dengan acara pertemuan sosial yang diikuti banyak orang masih dilarang untuk digelar dan ada jam malam hingga pukul 22.00 waktu setempat.
Dalam beberapa pekan terakhir, jumlah tambahan kasus harian di Peru berlipat ganda hingga melebihi 9 ribu kasus. Sejauh ini, menurut data penghitungan Johns Hopkins University (JHU), total 585.236 kasus Corona terkonfirmasi di Peru, dengan 27.453 kematian.
Angka tersebut tercatat sebagai total kasus Corona tertinggi kedua di kawasan Amerika Latin, setelah Brasil dengan lebih dari 3,6 juta kasus Corona.
(rdp/rdp)