Turki Mungkin Tangguhkan Hubungan dengan UEA, Pentagon Bentuk Satgas UFO

International Updates

Turki Mungkin Tangguhkan Hubungan dengan UEA, Pentagon Bentuk Satgas UFO

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 15 Agu 2020 18:40 WIB
Presiden Erdogan Sebut Turki Tangkap Istri Baghdadi Tapi Tak Berkoar-koar
Recep Tayyip Erdogan (ABC Australia)
Jakarta -

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, melontarkan kemungkinan bagi Turki untuk menangguhkan hubungan dengan Uni Emirat Arab (UEA) setelah disepakatinya perjanjian dengan Israel. Pentagon membentuk sebuah satgas baru khusus untuk menyelidiki penampakan UFO.

Erdogan memberikan reaksi keras terhadap perjanjian damai antara UEA dan Israel, yang mengatur normalisasi hubungan diplomatik keduanya. Erdogan menyatakan bahwa Turki bisa saja menangguhkan hubungan diplomatik dengan UEA atau menarik Duta Besar Turki di negara itu.

Di Amerika Serikat (AS), Departemen Pertahanan atau Pentagon mengumumkan pembentukan sebuah satuan tugas (satgas) baru yang bertugas secara khusus untuk menyelidiki penampakan objek terbang tak teridentifikasi atau UFO. Satgas itu masih berada di bawah Angkatan Laut AS atau US Navy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (15/8/2020):

- AS Sita 4 Kapal Tanker Bawa Muatan Bahan Bakar dari Iran untuk Venezuela

Otoritas Amerika Serikat (AS) menyatakan telah menyita empat kapal tanker yang membawa muatan bahan bakar dari Iran untuk Venezuela. Penyitaan dilakukan karena pengiriman bahan bakar ini melanggar sanksi-sanksi yang diterapkan AS terhadap Iran dan Venezuela.

ADVERTISEMENT

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (15/8/2020), Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Iran tidak seharusnya mengirimkan kargo ke Venezuela. Trump menyebut bahwa muatan bahan bakar yang disita kini tengah berlayar menuju Houston, Texas, yang merupakan pusat pengiriman minyak utama AS.

Departemen Kehakiman AS menyatakan bahwa muatan bahan bakar yang disita itu berada dalam penahanan AS 'dengan bantuan mitra asing'. Total muatan empat kapal tanker yang disita disebut mencapai 1.116 juta barel bahan bakar, yang tercatat sebagai muatan bahan bakar asal Iran terbesar yang pernah disita AS.

- Oman, Bahrain dan Yordania Dukung Perjanjian Damai UEA-Israel

Dukungan untuk perjanjian damai antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel datang dari tiga negara Arab, yakni Oman, Bahrain dan Yordania. Ketiga negara itu menyambut baik perjanjian yang mengatur normalisasi hubungan antara UEA dan Israel.

Seperti dilansir Reuters dan kantor berita Anadolu, Sabtu (15/8/2020), otoritas Oman menyatakan dukungan atas keputusan UEA untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Oman mengharapkan perjanjian itu bisa berkontribusi pada perdamaian yang menyeluruh, adil dan berkelanjutan di Timur Tengah.

Otoritas Bahrain dalam pernyataannya menyebut perjanjian damai antara UEA dan Israel itu meningkatkan kesempatan bagi terwujudnya perdamaian di kawasan Timur Tengah. Bahrain bahkan memuji Amerika Serikat (AS) -- sebagai penengah dalam perjanjian ini -- untuk upayanya mewujudkan kesepakatan UEA dan Israel.

Sementara itu, otoritas Yordania yang juga memberikan sambutan baik, menyebut bahwa perjanjian itu bisa memiliki dampak bermanfaat jika mendorong Israel untuk menerima negara Palestina yang berdiri di wilayah yang diduduki sejak Perang Timur Tengah tahun 1967 silam.


- Usai Perjanjian Israel, Erdogan: Turki Bisa Tangguhkan Hubungan dengan UEA

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan bahwa Turki bisa saja menangguhkan hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab (UEA) setelah negara itu meneken perjanjian damai dengan Israel. Dalam perjanjian itu, UEA sepakat menormalisasi hubungan dengan Israel.

"Saya memberikan perintah kepada Menteri Luar Negeri. Saya katakan bahwa kita bisa menangguhkan hubungan diplomatik dengan pemerintahan Abu Dhabi (UEA) atau menarik Duta Besar kita," ucap Erdogan kepada wartawan setempat, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/8/2020).

Dalam kesepakatan yang diumumkan oleh Amerika Serikat -- sebagai penengah -- pada Kamis (13/8) waktu setempat, Israel berjanji untuk menangguhkan rencana pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat sebagai imbalan atas kesepakatan normalisasi hubungan dengan UEA.

- Di Tengah Ketegangan, Kapal Induk AS Gelar Latihan di Laut China Selatan

Kapal induk milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) baru saja menggelar latihan militer di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Latihan militer semacam ini berpotensi membuat China marah.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (15/8/2020), Angkatan Laut AS atau US Navy dalam pernyataannya menyebut kelompok serbu yang dipimpin oleh kapal induk AS, USS Ronald Reagan, melakukan misi penerbangan juga latihan dan operasi stabilitas maritim kelas atas.

Disebutkan US Navy bahwa latihan militer itu digelar di perairan Laut China Selatan pada Jumat (14/8) waktu setempat.

- Pentagon Bentuk Satgas Khusus untuk Selidiki Penampakan UFO

Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) membentuk sebuah satuan tugas (satgas) baru yang bertugas secara khusus untuk menyelidiki penampakan objek terbang tak teridentifikasi atau UFO. Satgas baru itu masih berada di bawah Angkatan Laut AS atau US Navy.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (15/8/2020), satgas baru ini diberi nama Satuan Tugas Fenomena Udara Tak Teridentifikasi (UAPTF). Pentagon mengumumkan pembentukan satgas ini pada Jumat (14/8) waktu setempat. Wakil Menteri Pertahanan AS, David Norquist, menyetujui pembentukan satgas ini pada 4 Agustus lalu.

"Untuk meningkatkan pemahaman (soal UFO), dan memperoleh wawasan tentang, sifat dan asal-usul UAP (fenomena udara tak teridentifikasi)," sebut juru bicara Pentagon, Susan Gough, soal alasan pembentukan satgas ini.

"Misi dari satuan tugas ini adalah mendeteksi, menganalisis dan menyusun katalog UAP yang berpotensi menjadi ancaman bagi keamanan nasional AS," tutur Gough dalam pernyataannya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads