Otoritas Amerika Serikat (AS) menyatakan telah menyita empat kapal tanker yang membawa muatan bahan bakar dari Iran untuk Venezuela. Penyitaan dilakukan karena pengiriman bahan bakar ini melanggar sanksi-sanksi yang diterapkan AS terhadap Iran dan Venezuela.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (15/8/2020), Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Iran tidak seharusnya mengirimkan kargo ke Venezuela. Trump menyebut bahwa muatan bahan bakar yang disita kini tengah berlayar menuju Houston, Texas, yang merupakan pusat pengiriman minyak utama AS.
"Muatan itu dibawa ke Houston. Dan sudah di sana. Kita memindahkannya, dan dipindahkan, ke Houston," ucap Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Departemen Kehakiman AS menyatakan bahwa muatan bahan bakar yang disita itu berada dalam penahanan AS 'dengan bantuan mitra asing'. Total muatan empat kapal tanker yang disita disebut mencapai 1.116 juta barel bahan bakar, yang tercatat sebagai muatan bahan bakar asal Iran terbesar yang pernah disita AS.
Dalam pernyataan terpisah, Departemen Luar Negeri AS memberikan kredit kepada Utusan Khusus AS untuk Iran atas operasi penyitaan itu.
"Diplomasi kita, dipimpin oleh Perwakilan Khusus untuk Iran, Brian Hook, yang mampu menghentikan pengiriman ini dan membantu Departemen Kehakiman dan Keamanan Dalam Negeri dalam mengeksekusi perintah penyitaan AS," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Tonton juga 'Iran Kirim Bantuan Bahan Bakar ke Venezuela':
Namun tidak disebutkan lebih lanjut oleh Departemen Kehakiman maupun oleh Departemen Luar Negeri soal kapan, di mana dan bagaimana penyitaan muatan bahan bakar itu terjadi.
Diketahui bahwa AS memberlakukan sanksi terhadap Iran dan Venezuela untuk menghentikan ekspor minyak dan menghapus sumber pendapatan utama kedua negara tersebut, dalam upaya melengserkan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro dan mengubah perilaku pemerintah Iran.
AS juga mengancam untuk menjatuhkan sanksi terhadap setiap pemilik kapal dan kapal-kapal yang terlibat dalam praktik perdagangan minyak antara Iran dan Venezuela.
(nvc/rdp)