Pengakuan Getir Anwar Ibrahim yang Baru Sadar Ditipu Mahathir

Round-Up

Pengakuan Getir Anwar Ibrahim yang Baru Sadar Ditipu Mahathir

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 28 Jul 2020 06:40 WIB
In this Feb. 22, 2020, photo, Malaysian Prime Minister Mahathir Mohamad shakes hand with successor Anwar Ibrahim in Putrajaya, Malaysia.  Political tension is building in Malaysia amid talks that Mahathir will pull his party out of the ruling alliance and team up with opposition parties to form a new government in a major political upheaval. It will thwart his named successor Anwar Ibrahim from taking over.(AP Photo/Vincent Thian)
Foto: Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad (AP Photo/Vincent Thian)

Mahathir diketahui terus mengganti tanggal penyerahan kepemimpinan, sebelum akhirnya menyatakan dirinya akan mengosongkan jabatan itu setelah pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC). Namun pada 24 Februari 2020 lalu, Mahathir mengundurkan diri tanpa memberitahu pimpinan koalisi Pakatan Harapan (PH). Hal ini memicu kolapsnya pemerintahan Pakatan Harapan dan membatalkan janji penyerahan kepemimpinan kepada Anwar. Padahal sewaktu baru dilantik menjadi PM Malaysia dua tahun silam, Mahathir berjanji akan memberikan kursi PM Malaysia kepada Anwar Ibrahim.

Adapun istri Anwar yang juga Ketua Umum Parti Keadilan Rakyat (PKR), Wan Azizah, digadang-gadang bakal menjadi Wakil PM Malaysia. Bahkan, saat itu, Mahathir langsung membebaskan Anwar Ibrahim yang masih mendekam di penjara atas dakwaan Sodomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebaliknya, Mahathir juga langsung membongkar skandal 1 MDB yang ikut menyeret nama mantan PM Najib Razak. "Saya tidak bisa bertahan sangat lama. Paling tidak, saya bisa bertahan selama dua tahun," kata Mahathir saat itu.

Anwar telah menunggu selama 22 tahun sejak dia dipecat Mahathir dan dipenjara karena tuduhan korupsi dan sodomi pada tahun 1998. Anwar yang dua kali mendekam di penjara karena kasus sodomi, berkali-kali berhasil melakukan comeback politik dengan memimpin gerakan oposisi.

ADVERTISEMENT

Terakhir, dia menerima grasi dari Raja Malaysia setelah kemenangan mengejutkan Pakatan pada pemilu Mei 2018. Grasi itu diajukan oleh Mahathir yang memutuskan berekonsiliasi dengan Anwar guna mengalahkan Najib Razak.

Koalisi Pakatan Harapan kemudian sepakat bahwa Anwar akan menggantikan Mahathir pada Mei 2020, genap dua tahun setelah Mahathir berkuasa. Namun janji tinggal janji. Pada Februari tahun ini, Mahathir mendadak memutuskan mundur dari jabatannya. Surat pengunduran diri telah ia serahkan ke Raja Malaysia pada 24 Februari lalu.

Tak ada penjelasan resmi terkait alasan di balik keputusan ini. Namun, ada spekulasi bahwa keputusan mundur Mahathir itu hanya sekadar manuver politik untuk mengkhianati Anwar. Pasalnya, Mahathir pernah berjanji untuk menyerahkan tampuk kekuasaan kepada Anwar.

Di lain pihak, Anwar sudah merasa dikhianati oleh koalisi Pakatan Harapan. Dia sudah menduga bahwa Pakatan Harapan akan bubar untuk membentuk koalisi baru.

Di sisi lain, mundurnya Mahathir dan runtuhnya pemerintahan Pakatan Harapan, membuat koalisi Perikatan Nasional yang juga didukung Partai Bersatu dan UMNO -- bekas partai Mahathir -- naik ke tampuk pemerintahan. Muhyiddin Yassin yang bersama-sama membentuk Partai Bersatu dengan Mahathir, terpilih menjadi PM baru Malaysia.


(azr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads