AS Catat 1.000 Kematian Corona Sehari, Raja Salman Pimpin Rapat dari RS

International Updates

AS Catat 1.000 Kematian Corona Sehari, Raja Salman Pimpin Rapat dari RS

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 22 Jul 2020 17:49 WIB
Korban jiwa karena virus corona terus berjatuhan di Amerika Serikat. Kini jumlah kematian menembus angka 10 ribu jiwa.
Ilustrasi -- Penanganan pasien Corona di Amerika Serikat (AP Photo)
Jakarta -

Amerika Serikat (AS) mencatat lebih dari 1.000 kematian akibat virus Corona (COVID-19) dalam sehari, untuk pertama kalinya sejak Juni. Sementara Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud mulai memimpin rapat kabinet dari rumah sakit (RS) tempatnya dirawat.

Otoritas AS melaporkan kenaikan jumlah kematian harian akibat Corona setelah sempat mengalami penurunan dalam beberapa pekan lalu. Jumlah ini diperkirakan akan semakin bertambah dengan adanya lonjakan kasus Corona di berbagai negara bagian AS.

Sejauh ini, sedikitnya 142 ribu orang meninggal dunia akibat virus Corona di berbagai wilayah AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Arab Saudi, Raja Salman yang dirawat di RS dilaporkan telah memimpin rapat secara virtual. Raja Salman dilarikan ke RS pada awal pekan ini untuk menjalani pemeriksaan atas radang kantong empedu yang dialaminya. Kondisi Raja Saudi yang berusia 84 tahun ini dilaporkan stabil di RS tempatnya dirawat.

Selain berita-berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (22/7/2020):

ADVERTISEMENT

- Pertama Kali Sejak Juni, AS Catat 1.000 Kematian Akibat Corona Sehari

Amerika Serikat (AS) melaporkan lebih dari 1.000 kematian akibat virus Corona (COVID-19) dalam sehari. Angka ini tercatat sebagai tambahan kematian terbanyak dalam sehari di AS sejak awal Juni.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (22/7/2020), setelah beberapa minggu mengalami penurunan angka kematian, analisis data Reuters menunjukkan ada lebih dari 5.200 kematian akibat Corona dalam sepekan hingga 19 Juli. Angka itu naik 5 persen dari sepekan sebelumnya. Pekan itu menjadi pekan kedua saat angka kematian meningkat di AS.

Nyaris 142 ribu orang meninggal akibat Corona di AS. Para pakar memperingatkan bahwa total kematian akibat Corona di AS akan semakin bertambah setelah terjadi lonjakan jumlah kasus dan lonjakan kasus positif yang dirawat di rumah sakit di berbagai negara bagian AS.

- Ribuan Warga Desak PM Israel Mundur terkait Penanganan Corona dan Korupsi

Ribuan warga Israel melakukan unjuk rasa di luar kediaman resmi Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu. Aksi protes ini merupakan akumulasi dari kritikan terhadap cara Netanyahu menangani pandemi virus Corona (COVID-19) dan terkait kasus korupsi yang menjeratnya.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (22/7/2020), sekitar 2 ribu demonstran menggelar unjuk rasa sambil memakai masker di tengah pandemi Corona. Para demonstran melakukan long-march dari kediaman Netanyahu menuju gedung parlemen Israel atau Knesset, kemudian kembali lagi ke kediaman PM Israel itu.

Dalam aksi protes ini, tampak beberapa demonstran membawa poster bertuliskan 'Menteri Kriminal' dan menyerukan agar Netanyahu yang sudah menjabat PM Israel selama lima periode itu untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Tonton video 'Trump Minta Warga AS Pakai Masker, Jaga Jarak dan Cuci Tangan':

[Gambas:Video 20detik]



- Kondisi Stabil, Raja Salman Pimpin Rapat Kabinet dari RS

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud memimpin rapat kabinet via panggilan video dari rumah sakit tempatnya dirawat. Kondisi Raja Salman dilaporkan stabil setelah awal pekan ini dilarikan ke rumah sakit karena mengalami peradangan kantong empedu.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (22/7/2020), tiga sumber dari Kerajaan Saudi menuturkan kepada Reuters bahwa Raja Salman yang berusia 84 tahun ini dalam kondisi stabil di rumah sakit.

Sebuah video yang menunjukkan Raja Salman sedang memimpin rapat disiarkan televisi nasional Saudi pada Selasa (21/7) malam. Dalam video tersebut, Raja Salman terlihat ada di belakang meja, sedang membaca dan membolak-balik dokumen. Tidak ada suara dalam video tersebut.

Raja Salman yang memimpin Kerajaan Saudi sejak tahun 2015 ini, menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit setelah mengalami peradangan kantong empedu. Tiga sumber Saudi yang memiliki koneksi baik namun menolak disebut namanya, menuturkan kepada Reuters bahwa Raja Salman kini 'baik-baik saja'.

- Ratusan Mayat Pasien Corona Ditemukan di Jalan dan Rumah-rumah Bolivia

Kepolisian Bolivia menemukan lebih dari 400 mayat di jalanan dan rumah-rumah dalam waktu lima hari terakhir. Sebagian besar dari mayat-mayat itu diyakini meninggal akibat virus Corona (COVID-19).

Seperti dilansir AFP, Rabu (22/7/2020), Kepala Kepolisian Nasional Bolivia, Coronel Ivan Rojas, menuturkan bahwa 191 mayat ditemukan area metropolitan Cochabamba antara 15-20 Juli, sedangkan 141 mayat lainnya ditemukan di wilayah kota La Paz.

Kemudian 68 mayat ditemukan di Santa Cruz, kota terbesar di Olivia. Area metropolitan Santa Cruz merupakan area yang terdampak Corona paling parah di Bolivia. Separuh dari total kasus Corona di negara ini muncul di Santa Cruz.

Dalam pernyataannya, Rojas menyebut sekitar 85 persen dari mayat-mayat itu merupakan 'kasus positif COVID-19 dan kasus dengan gejala COVID, jadi akan dicatat sebagai kasus suspek'.

- PM Selandia Baru Pecat Menteri yang Ketahuan Selingkuh

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memecat seorang menteri kabinet senior pada Rabu (22/7/2020) waktu setempat karena kasus perselingkuhannya. Menteri tersebut ketahuan berselingkuh dengan seorang mantan staf, di tengah meningkatnya pengawasan terhadap perilaku anggota parlemen menjelang pemilihan umum pada bulan September mendatang.

Seperti dilansir AFP, Rabu (22/7/2020), Ardern memecat Menteri Imigrasi Iain Lees-Galloway setelah mengetahui bahwa dia berselingkuh dengan seorang mantan kolega yang bekerja di sebuah organisasi pemerintah. Hal ini terbongkar setelah selingkuhannya itu melapor kepada Ardern.

Lees-Galloway, yang menikah dan memiliki tiga orang anak, mengeluarkan pernyataan singkat mengakui dia bertindak "benar-benar tidak tepat" dan meminta maaf karena mengecewakan keluarganya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads