Disebutkan juga bahwa langkah-langkah ini diambil 'untuk melindungi pasukan kita, keluarga kita dan masyarakat setempat'. Militer AS tidak menyebut lebih lanjut soal kemunculan kasus Corona di dalam pangkalannya di Jepang.
"Jepang dan AS saling berbagi informasi soal riwayat aktivitas dari individu militer yang terinfeksi (virus Corona-red)," ujar Suga dalam konferensi pers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Munculnya kasus Corona di pangkalan militer AS memicu ketegangan dengan otoritas Okinawa, terutama Gubernur Okinawa Denny Tamaki. Pada Sabtu (11/7) waktu setempat, Tamaki menyatakan dirinya hanya bisa menyebut 'puluhan kasus' ditemukan baru-baru ini karena militer AS meminta jumlah kasusnya tidak diungkap ke publik.
"Warga Okinawa terkejut dengan apa yang diberitahukan kepada kami (oleh militer AS). Kami sekarang memiliki keraguan yang kuat bahwa militer AS telah mengambil langkah-langkah pencegahan penyakit yang memadai," ucap Tamaki dalam konferensi pers.
Tamaki menuntut transparansi soal situasi terbaru dari militer AS. Dia juga berencana meminta digelarnya pembicaraan antara militer AS dan otoritas Okinawa.
Sejauh ini, Okinawa melaporkan 150 kasus virus Corona di wilayahnya. Secara keseluruhan, sekitar 21 ribu kasus Corona terkonfirmasi di wilayah Jepang, dengan 1.000 kematian.
(nvc/ita)