Donald Trump Jadi Presiden ke-3 yang Dimakzulkan DPR AS

Donald Trump Jadi Presiden ke-3 yang Dimakzulkan DPR AS

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 19 Des 2019 12:03 WIB
Donald Trump (AP Photo)

Richard Nixon

Jika Johnson, Clinton dan Trump resmi dimakzulkan DPR AS, Richard Nixon bisa dikatakan nyaris dimakzulkan. Tahun 1974, Nixon dari Partai Republik mulai menghadapi proses pemakzulan. Namun Nixon mengundurkan diri sebelum voting pemakzulan sempat digelar oleh DPR AS.

Kasus yang menjerat Nixon yang sangat dikenal publik, berawal dari penangkapan lima pria yang menyusup ke dalam markas Komisi Nasional Partai Demokrat (DNC) di hotel Watergate di Washington DC pada Juni 1972. Kelima penyusup itu berupaya mengacaukan sistem komputer di markas DNC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setahun kemudian atau pada 1973, persidangan kasus yang dijuluki skandal Watergate itu dimulai. Di tengah kasus itu berproses, dua pejabat senior Gedung Putih dan Jaksa Agung AS mengundurkan diri. Seorang penasihat Gedung Putih dipecat.


Nixon yang dicurigai terkait skandal Watergate, menolak untuk menyerahkan rekaman percakapan telepon yang disadap -- yang dikenal sebagai 'Nixon tapes'. Nixon beralasan dirinya memiliki hak eksekutif untuk tidak menyerahkan rekaman itu ke Kongres AS, namun Mahkamah Agung memutuskan Nixon harus menyerahkannya.

Beberapa petinggi Gedung Putih memilih mengundurkan diri daripada mematuhi perintah Nixon untuk memecat jaksa khusus kasus Watergate, Archibald Cox.

Komisi Kehakiman pada DPR AS lantas memulai proses pemakzulan Nixon pada 9 Mei 1974. Tiga dakwaan pemakzulan -- menghalangi penegakan hukum, menyalahgunakan kekuasaan dan menentang Kongres AS -- diumumkan pada Juli 1974 dan diserahkan ke DPR AS untuk divoting.

Sebelum voting pemakzulan digelar DPR AS, Nixon mengundurkan diri pada 8 Agustus 1974. Dia tercatat sebagai satu-satunya Presiden AS yang mengundurkan diri dalam sejarah. Jika dia dimakzulkan DPR AS, Nixon akan disidang oleh Senat AS dan diperkirakan akan dinyatakan bersalah.


(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads