Di persidangan, jaksa mengatakan bahwa Makhzoumi memiliki kepribadian "egosentrisme yang mengerikan" dan "tidak pernah menunjukkan kemampuan untuk berempati".
"Kepergian ke Suriah ini sama sekali bukan tak disengaja, itu adalah hasil dari radikalisasi bertahun-tahun," kata jaksa penuntut.
"Kehidupan anak-anak mereka sendiri tidak terlalu penting, dibandingkan dengan proyek mereka."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini