Serangan granat di Dhaka itu menyebabkan Hasina terluka dan menewaskan 20 orang. Serangan itu terjadi saat Hasina belum menjadi PM Bangladesh dan masih menjadi oposisi.
"Kami berterima kasih pada Tuhan atas putusan ini," ujar jaksa Mosharraf Hossain kepada para wartawan usai persidangan hari ini seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (10/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat tahun kemudian, Hasina berkuasa setelah memimpin sebuah koalisi sekuler untuk meraih kemenangan telak dalam pemilihan umum pada Desember 2008.
Tarique Rahman, putra Khaleda Zia, yang saat itu menjadi PM Bangladesh, termasuk di antara 49 orang yang diadili atas serangan granat tersebut. Rahman dijerat dengan dakwaan konspirasi kejahatan dan sejumlah dakwaan pembunuhan. Dalam persidangan hari ini, Rahman lolos dari hukuman mati seperti yang menjadi tuntutan jaksa. Oleh pengadilan, dia mendapat hukuman penjara seumur hidup.
Rahman (50) telah diadili secara in absentia setelah dia kabur dari Bangladesh menuju London, Inggris pada tahun 2008. Dia kini memimpin partai oposisi utama Bangladesh Nationalist Party (BNP) dari tempat pengasingannya di London setelah divonis penjara lima tahun atas korupsi pada Februari lalu.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini