Lingkungan di Eropa sedang mengalami tekanan berat, menurut laporan terbaru dari Badan Lingkungan Eropa (EEA) yang dirilis pada hari Selasa (30/09).
Laporan tersebut mengungkap bahwa alam di Eropa menghadapi tingkat kerusakan, eksploitasi berlebihan, dan hilangnya keanekaragaman hayati yang mengancam langsung stabilitas, keamanan, dan standar hidup masyarakat.
Sebagai penilaian paling komprehensif tentang lingkungan, iklim, dan keberlanjutan di kawasan ini, laporan lima tahunan dari lembaga Uni Eropa yang berbasis di Kopenhagen itu menyampaikan peringatan keras: meskipun ada kemajuan dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dan peningkatan energi terbarukan, kondisi lingkungan secara keseluruhan di Eropa masih "tidak baik".
Pejabat Uni Eropa menekankan pentingnya mempertahankan dan memperkuat kebijakan hijau.
"Menunda atau menangguhkan target iklim hanya akan meningkatkan biaya, memperdalam ketidaksetaraan, dan melemahkan ketahanan," kata Teresa Ribera, Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa untuk "transisi bersih, berkeadilan, dan kompetitif." Dia menambahkan bahwa melindungi alam adalah investasi untuk daya saing dan kesejahteraan masyarakat di Eropa.
Penurunan keanekaragaman hayati dan ekosistem bakal terus terjadi
Pola produksi dan konsumsi yang tidak berkelanjutan, terutama dari sistem pangan, menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati di darat maupun perairan Eropa. Sekitar 80% habitat yang dilindungi berada dalam kondisi buruk, sementara 60-70% tanah sudah terdegradasi.
Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut, dengan target restorasi alam Uni Eropa untuk tahun 2030 dinilai sulit tercapai.
Sumber daya air juga berada di bawah tekanan berat. Sekitar sepertiga wilayah Eropa mengalami stres air, dan hanya 37% badan air permukaan yang memiliki status ekologis yang baik. Sektor pertanian menjadi penyebab utama, dengan penggunaan pupuk dan pestisida yang menurunkan kualitas air dan mengancam kehidupan akuatik.
Penyerapan karbon Uni Eropa juga menurun sekitar 30% dalam satu dekade terakhir akibat maraknya penebangan pohon, kebakaran hutan besar, hingga kekeringan.
Padahal, penyerapan karbon melalui hutan dan lautan memainkan peran penting dalam memerangi perubahan iklim karena dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer.
Perubahan iklim: Tantangan mendesak
Perubahan iklim yang semakin cepat menjadi tantangan mendesak.
Eropa kini menjadi benua yang paling cepat mengalami pemanasan, dengan suhu meningkat dua kali lebih cepat dibanding rata-rata global. Musim panas ini, gelombang panas ekstrem memicu kebakaran hutan besar yang menghanguskan lebih dari 1 juta hektare lahan.
Meski Eropa telah mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 37% dibanding tahun 1990 dan menggandakan energi terbarukan dalam pembangkitan listrik, emisi dari sektor transportasi hanya turun sedikit dan masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil.
Sektor pertanian juga belum menunjukkan penurunan signifikan, menyumbang 93% emisi amonia di udara dan menjadi penyebab utama penurunan populasi penyerbuk serta degradasi tanah.
Jaga alam jadi kunci untuk ekonomi dan keamanan
Laporan ini menekankan bahwa sumber daya alam adalah fondasi kemakmuran ekonomi Eropa. Sekitar tiga perempat bisnis sangat bergantung pada layanan ekosistem seperti pasokan air dan tanah yang sehat.
"Kita perlu memikirkan kembali hubungan antara lingkungan dan ekonomi, serta melihat perlindungan alam sebagai investasi, bukan biaya,' kata Jessika Roswall, Komisioner Uni Eropa untuk lingkungan, ketahanan air, dan ekonomi sirkular kompetitif. "Alam yang sehat adalah dasar bagi masyarakat sehat, ekonomi kompetitif, dan dunia yang tangguh."
Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Laporan ini menyerukan langkah-langkah mendesak seperti dekarbonisasi ekonomi, transisi ke ekonomi sirkular yang minim limbah, pengurangan polusi, dan pengelolaan sumber daya alam yang lebih bertanggung jawab.
Melindungi lingkungan juga akan membantu memastikan aspek vital kesejahteraan Eropa seperti kedaulatan pangan dan air minum bersih.
Lapangan kerja hijau, inovasi, dan pembiayaan berkelanjutan disebut sebagai peluang untuk mendorong kemajuan dan menjadi sumber optimisme. Investasi dalam transformasi industri yang ramah lingkungan dapat menjadikan Eropa pemimpin global dalam pengembangan teknologi untuk dekarbonisasi industri berat seperti baja dan semen.
Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris
Diadaptasi oleh Muhammad Hanafi
Editor: Hani Anggraini
Tonton juga video "BMKG-Wamen PU Bahas Ancaman Perubahan Iklim Terhadap Infrastruktur RI" di sini:
(nvc/nvc)