Badan Narkotika Nasional (BNN) terus mendalami jaringan gembong narkoba Dewi Astutik alias Paryatin (PA). BNN mengungkap Dewi Astutik merupakan jaringan narkoba Kamboja, Nigeria, dan Brasil.
"Paryatin sementara merupakan jaringan Kamboja-Nigeria-Brasil, jadi belum terkonfirmasi sebagai rekan Fredy Pratama," kata Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario Seto, kepada wartawan, Rabu (3/12/2025).
Suyudi mengatakan Dewi Astutik aktif merekrut WNI untuk bergabung dengan jaringannya. Para WNI itu kemudian ditugaskan sebagai kurir di berbagai negara.
"Sementaram berdasarkan pendalaman, Paryatin khusus merekrut WNI yang jobless di Kamboja serta kawan-kawan kurir yang bersedia bergabung," terangnya.
"Narkoba yang diedarkan jaringan Paryatin alias Dewi Astutik di negara-negara antara lain Indonesia, Laos, Hong Kong, Korea, Brasil, Ethiopia," lanjut Suyudi.
Sebagai informasi, Dewi Astutik ditangkap di Kamboja pada Senin (1/12. Dewi Astutik ditangkap tanpa perlawanan.
Suyudi menyebut, Dewi Astutik merupakan salah satu WNI pengendali narkotika dari kawasan Golden Triangle selain Fredy Pratama. Dewi juga kerap berpindah-pindah negara untuk mengelabui petugas.
"Tentunya, kesulitannya karena yang bersangkutan ini satu, dia adalah bagian dari jaringan internasional yang selama ini pindah dari negara satu ke negara lain," kata Suyudi dalam jumpa pers di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (2/12/2025).
Nama Dewi Astutik telah resmi masuk dalam red notice Interpol sejak 3 Oktober 2024. Dia juga merupakan buron pemerintah Korea Selatan (Korsel).
Simak juga Video: Hal-hal yang Perlu Diketahui dari Buron Sabu Rp 5 T Dewi Astutik
(ond/idn)