×
Ad

Centra Initiative Sambut Baik Simulasi Penanganan Demo Polri Kini Jadi Pelayanan

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 27 Nov 2025 14:41 WIB
Ketua Badan Centra Initiative, Al Araf. (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Ketua Badan Centra Initiative, Al Araf, menyambut baik simulasi penanganan massa unjuk rasa (unras) terbaru oleh Polri. Dia mengatakan upaya Polri untuk beralih dari pendekatan pengamanan menuju pelayanan merupakan transformasi penting yang sejalan dengan prinsip hak asasi manusia dan praktik kepolisian modern di berbagai negara.

Al Araf mengatakan, dalam simulasi penanganan massa unras, tampak penekanan pola pelayanan. Ia menegaskan bahwa citra kepolisian sangat dipengaruhi oleh bagaimana aparat menangani demonstrasi.

"Hari ini saya melihat polisi mencoba simulasi baru dalam penanganan massa, dari pola pengamanan menuju pelayanan. Secara prinsip, ini langkah yang baik karena penanganan massa harus dipandang sebagai bentuk layanan, bukan sekadar pengamanan," ujar Al Araf.

Oleh karena itu, pendekatan persuasif harus menjadi prioritas. Bukan malah sebaliknya, represif.

"Wajah kepolisian sangat ditentukan dari bagaimana polisi bisa menangani demonstrasi dengan baik. Tidak hanya di Indonesia, di banyak negara hal ini menjadi penting--bagaimana penanganan massa dilakukan secara persuasif, tidak represif, dan lebih kondusif," jelasnya.

Al Araf juga berharap perubahan dilakukan secara menyeluruh, termasuk dalam sistem pendidikan, kurikulum pelatihan, serta pembaruan regulasi internal Polri. Lebih jauh, ia menekankan perlunya perubahan paradigma fundamental dalam tubuh Polri.

"Ini hal yang baik dalam proses perbaikan simulasi, meski tetap harus diikuti dengan perbaikan di tingkat pendidikan dan pelatihan. Pembaruan protap dan perkap Polri harus menyesuaikan dengan prinsip HAM dan Code of Conduct PBB terkait penanganan massa," ungkapnya.

"Polri harus mulai menganggap demonstrasi sebagai 'demonstration friendship'--bagaimana massa itu dipandang sebagai kawan, bukan musuh. Pendekatan yang lebih humanis dan persuasif harus jadi standar. Simulasi ini baru salah satu bagian dari proses panjang tersebut," sambung dia.

Terakhir, dia menekankan bahwa perjalanan menuju praktik pengamanan massa yang sepenuhnya persuasif masih panjang, namun langkah awal yang ditunjukkan Polri patut diapresiasi.

"Tentu prosesnya masih panjang untuk benar-benar menghadirkan penanganan massa yang lebih baik dan persuasif. Tapi sebagai langkah awal, ini patut diapresiasi," pungkasnya.



Simak Video "Video: Patroli Dialogis Presisi, Wujud Akselerasi Transformasi Polri"

(aud/knv)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork