Anak muda makin gandrung dengan gaya hidup sehat. Selain olahraga, kini Gen Z punya tren minum jamu.
Minuman olahan rempah-rempah yang mereka konsumsi tersebut juga membuat mereka senang. Minum jamu jadi cara melepas penat namun tetap bikin sehat.
Anak-anak Gen Z banyak mengunggah momen minum jamu dari penjual keliling. Bersama teman sebaya, mereka menenggak jamu yang kaya rasa dan manfaat.
Di antara video yang diunggah di media sosial (medsos), anak-anak muda ini memesan beras kencur, kunyit asem, hingga brotowali. Sensasi pedas hangat, asem segar, hingga pahit mereka nikmati bersama.
Tren ini ramai disebut dengan party jamu. Ada juga yang memakai sebutan 'open table jamu'. Tren solusi sehat dan hilang penat ini sedang jamak mereka bagikan bahkan ada videonya yang mendapatkan views ratusan ribu kali.
Riris (25) seorang perantau dari Medan, Sumatera Utara (Sumut) mengaku sudah lama mengkonsumsi jamu. Di luar manfaat kesehatan, dia juga menilai tren ini bisa meningkatkan ekonomi para penjual jamu tradisional.
"Kalau viral dan banyak yang cari, ibu-ibu jamu juga bisa tetap eksis ya dagangnya, otomatis jadi lebih mudah nyari bakul jamu," kata Riris kepada wartawan, Sabtu (22/11/2025).
Riris menilai jamu punya manfaat untuk kesehatan sebagai detoks alami dari rempah-rempahan yang diramu. Nilai plus lainnya, para Gen Z tak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan manfaat tersebut.
"Terus manfaat buat anak-anak muda juga jadi detoks alami tanpa boncos. Secara jamu minuman enak, sehat dari bahan alami dan tentu harganya terjangkau," ujarnya.
Riris terbiasa minum jamu sejak kecil dengan pilihan favorit kunyit atau kunir asem dan beras kencur. Anak muda sering menggunakan ungkapan 'asmara hancur, beras kencur meluncur' sebagai kiasan jamu yang menjadi solusi kegalauan.
"Jamu itu beneran enak banget. Rasanya minuman paling pas aja di aku. Favoritku kunir asem sama beras kencur, terbaik itu dua, ditambah sensasi jahe anget di akhir, the best pokoknya," ujarnya.
Dia memilih jamu juga karena tak cocok dengan efek samping minum-minuman anak muda kekinian di kafe. Intinya, jamu membuatnya sehat dan nyaman di perut.
"Aku tuh Gen Z yang nggak bisa minum kopi, kalau kena kopi perutku nggak enak, dadanya juga deg-degan terus. Nggak tahu karena cafein atau laktosa ya," kata Riris, Gen Z perantau asal Medan ini.
"Sama juga kalau minuman keras, walaupun cuman bir yang 0, berapa persen doang mesti badanku gatal-gatal merah gitu. Emang sangat tidak Gen Z gaul," lanjutnya.
(jbr/jbr)