Pakar Nilai Kesepakatan Perdamaian Gaza Rapuh: Israel Sering Ingkar

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Rabu, 15 Okt 2025 06:38 WIB
Foto: Presiden Prabowo Subianto bersama pemimpin dunia melakukan sesi foto sebelum penandatanganan dokumen kesepakatan perdamaian Gaza di KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh, Mesir. ( Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden).
Jakarta -

Sejumlah kepala negara telah menandatangani kesepakatan perdamaian di Gaza. Namun, kesepakatan itu justru dinilai sebagai jebakan dan menggeser tujuan utama untuk negara Palestina.

Hal tersebut disampaikan pakar hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Teuku Rezasyah. Ia awalnya menilai kesepakatan damai di Gaza telah menjebak banyak negara.

"Kesepakatan tersebut menjebak banyak negara pada detail permasalahan seperti pembebasan sandera dan tawanan, bantuan kemanusiaan, dan gencatan senjata," kata Teuku saat dihubungi, Rabu (15/10/2025).

Menurutnya, kesepakatan damai itu justru menggeser tujuan yang lebih penting dan mulia bagi Palestina. Menurutnya, kesepakatan itu justru menggeser tujuan agar Palestina dan Israel bisa hidup berdampingan.

"Kesepakatan itu menggeser tujuan yang lebih penting dan mulia. Yakni terwujudnya Palestina sebagai sebuah negara yang berdaulat dan bersatu, memiliki tapal batas yang jelas, serta mampu hidup berdampingan dengan Israel," ucap dia.




(maa/jbr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork