Jaksa Agung: Pengelolaan Urusan Haji Pindah, Jangan Sampai Penyakitnya Juga

Rumondang Naibaho - detikNews
Selasa, 14 Okt 2025 15:22 WIB
Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf bertemu Jaksa Agung ST Burhanuddin. (Rumondang/detikcom)
Jakarta -

Jaksa Agung ST Burhanuddin bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan. Burhanuddin menekankan pihaknya bakal mendukung penuh upaya Kementerian Haji dan Umrah dalam mencegah praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang.

"Jadi intinya teman-teman, bahwa kejaksaan akan men-support penuh apa yang diharapkan dan diminta oleh Kementerian Haji. Tentunya ini adalah dalam rangka kebersihan," kata Burhanuddin kepada wartawan di Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (14/10/2025).

Bersih-bersih yang dimaksud Burhanuddin adalah mencegah perbuatan korupsi dalam pengelolaan haji. Dia kemudian menyinggung kasus dugaan korupsi kuota haji tahun 2024 yang kini tengah diusut KPK. Ia pun mewanti-wanti Kementerian Haji dan Umrah agar tidak melakukan perbuatan serupa.

"Karena kita tahu bahwa yang terjadi kemarin di Kementerian Agama adalah perbuatan-perbuatan yang seharusnya tidak mereka lakukan, tetapi masih terjadi dan untuk itu kita mau pindah," tutur Burhanuddin.

"Saya mengharapkan pindah ini bukan pindah kementeriannya, jangan sampai nanti kepindah juga penyakitnya," lanjutnya.

Dia berharap kewenangan yang kini dialihkan kepada Kementerian Haji dan Umrah dapat mewujudkan proses pengelolaan haji yang transparan dan akuntabel.

"Kita harapkan dengan kementerian yang baru, dengan pola kerja yang baru, dengan orang-orang yang betul-betul kredibel dan pas di tempatnya," harapnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Irfan juga meminta pendampingan terkait peralihan aset-aset dari Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) ke Kementerian Haji dan Umrah.

"Terkait dengan proses peralihan aset-aset dari Kementerian Agama dalam hal ini PHU ke Kementerian Haji, kita juga ingin pendampingan agar bahwa aset-aset yang akan kami terima nanti benar-benar aset-aset yang bersih, klinis, tidak ada permasalahan di kemudian hari," jelas dia.

Gus Irfan menyatakan, pihaknya juga meminta masukan dari Kejagung untuk melakukan tracing sekitar 300-400 calon pejabat yang akan berpindah ke Kementerian Haji dan Umrah.

"Termasuk kami juga meminta masukan terkait beberapa nama sekitar 300-400 orang yang akan masuk ke Kementerian Haji untuk di-tracking, di-tracing oleh Kejaksaan Agung," sebut dia.

"Untuk bisa memastikan bahwa mereka adalah orang-orang yang bersih dan bisa bergabung dengan kami di Kementerian Haji," pungkasnya.

Tonton juga video "Menteri Haji Temui Jaksa Agung, Minta Pendampingan Cegah Korupsi" di sini:




(ond/yld)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork