Pemerintah Prioritaskan Tangani Karhutla di 6 Provinsi, Klaim Trennya Menurun

Kurniawan Fadilah - detikNews
Selasa, 12 Agu 2025 11:44 WIB
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, (Foto: Kurniawan/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah masih memfokuskan perhatian terhadap enam provinsi yang menjadi lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Enam provinsi ini meliputi Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menjelaskan sejauh ini penanganan karhutla di enam provinsi prioritas dilakukan dengan kombinasi berbagai metode. Langkah tersebut meliputi pemantauan kondisi curah hujan dan kerawanan wilayah yang mudah terbakar, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), water bombing hingga pengerahan Satgas Darat.

"BMKG di sini, jadi kita punya aplikasi, punya radar, punya satelit, yang dapat membaca dua hal penting yang kita dapat. Pertama tentu cuaca sendiri, apakah hujan, intensitas hujan. Yang kedua juga tingkat kemudahan terbakar, jadi muka air itu bisa diprediksi, sehingga dua inilah yang kemudian dieksekusi oleh BNPB, apakah itu melalui operasi modifikasi cuaca, apakah melakukan water bombing patroli udara atau pasukan darat," kata Raja Juli kepada wartawan di kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2025).

Sementara itu, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BNPB selaku eksekutor di lapangan. Dia memastikan BMKG melakukan analisis dan prediksi berbasis ilmu pengetahuan serta teknologi guna memantau potensi karhutla di setiap wilayah.

"Prinsipnya adalah berbasis sains dan teknologi, sehingga seperti pengalaman tahun 2023, saat terjadi El Nino moderat, itu dapat kita antisipasi enam bulan sebelum diprediksi El Nino itu terjadi," terang Rita.

"Dasar operasi modifikasi cuaca yang kami lakukan adalah berdasarkan prediksi. Setiap 10 hari diprediksi, akhirnya setiap sepekan sudah terdeteksi titik-titik mana yang akan mudah terbakar, di situlah yang akan dimodifikasi cuaca dan dijaga dengan patroli di darat," lanjutnya.

Lebih lanjut, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyebut karhutla tahun ini mengalami penurunan. Menurutnya, hal itu terbukti dari hasil penanganan yang dilakukan oleh pihaknya.

"Per hari ini, untuk 6 provinsi prioritas yang terbakar itu sangat kecil ya, tiga ribuan hektare yang terbakar," jelas Suharyanto.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto Foto: Kurniawan/detikcom

Selain itu, pihaknya juga telah menempatkan lima pesawat yang digunakan untuk melakukan operasi modifikasi cuaca. Pesawat-pesawat tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan, menyesuaikan luasnya wilayah yang terbakar.

"Apabila awan hujannya tidak ada, tidak mungkin dipadamkan dengan operasi modifikasi cuaca maka dipadamkan oleh satgas darat dan operasi water bombing, heli water bombing," imbuhnya.

Simak juga Video: Antisipasi Karhutla, Modifikasi Cuaca di Sumbar Diperpanjang




(knv/knv)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork