Seorang pria berinisial DT (45) melakukan pemalakan terhadap sopir Jaklingko di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dalam aksinya, dia mengaku intel Polri.
DT meminta uang dengan alasan 'jatah bensin' kepada para sopir Jaklingko tersebut. Sempat terjadi percekcokan hingga akhirnya DT mengeluarkan benda mirip pistol yang ternyata korek api.
Pemalakan itu terjadi pada Senin (10/3) pukul 19.00 WIB di pangkalan angkot Jaklingko di Stasiun Tanah Abang. Belakangan ketahuan bahwa DT ternyata pecatan Polri.
Kronologi Pemalakan
DT diketahui melakukan pemalakan terhadap sopir Jaklingko yang sedang mangkal di Stasiun Tanah Abang, pada Senin (10/3) sekitar pukul 19.00 WIB. DT saat itu memalak para sopir Jaklingko yang sedang main ludo.
"Untuk korban ada sekitar 3-4 orang sopir angkot yang pada saat itu sedang bermain ludo. Ini sempat viral juga beritanya," kata Kapolsek Metro Gambir Kompol Rezeki Revi Respati dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (12/3).
Momen ricuh DT ditangkap sejumlah warga dan petugas pengamanan Stasiun Tanah Abang viral di media sosial (medsos). Terlihat DT digiring hingga kemudian diserahkan ke pihak kepolisian.
Saat itu para sopir angkot bermain ludo bersama untuk menunggu salat tarawih setelah berbuka puasa.
"Untuk modus operandi, tersangka DT ini meminta jatah bensin kepada para sopir angkot yang saat itu lagi bermain ludo. Kemudian tersangka DT ini pada saat datang ke sana meminta jatah bensin Kemudian ada perlawanan dari para sopir angkot," ungkapnya.
Sempat Ngaku-ngaku Polisi
DT sempat melawan dengan mengeluarkan benda sejenis pistol. Namun sopir angkot dan masyarakat sekitar terus melawan.
DT tak berhenti menebarkan ancaman. DT yang merupakan pecatan Polri juga sempat mengaku sebagai intel polisi. Warga yang geram langsung membekuk DT.
"DT ini mengeluarkan sejenis yang diduga awal mulanya berupa senjata api. Tapi tidak juga ada (yang takut), ada perlawanan dari masyarakat di sekitar. Kemudian, senjata ini pada saat ada perlawanan itu, dia mengaku berupa intel, intel Polri," jelasnya.
(mea/mea)