Pria Minta 'Jatah Bensin' Positif Narkoba, Dapat Sabu dari Kampung Bahari

Pria Minta 'Jatah Bensin' Positif Narkoba, Dapat Sabu dari Kampung Bahari

Taufiq Syarifudin - detikNews
Rabu, 12 Mar 2025 14:59 WIB
Pria mengaku berinisial DT (45) yang ditangkap karena memalak sopir angkot Jaklingko di Stasiun Tanah Abang dinyatakan positif narkoba. (Taufiq/detikcom)
Pria mengaku berinisial DT (45) yang ditangkap karena memalak sopir angkot Jaklingko di Stasiun Tanah Abang dinyatakan positif narkoba. (Taufiq/detikcom)
Jakarta -

Pria mengaku intel berinisial DT (45) ditangkap polisi saat memalak sopir angkot Jaklingko di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. DT dinyatakan positif narkoba.

"Pada saat kita cek urinenya, ternyata positif. Positif, mengandung sabu," kata Kapolsek Metro Gambir Kompol Rezeki Revi Respati dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (12/3/2025).

Pemalakan itu terjadi pada Senin (10/3) pukul 19.00 WIB di pangkalan angkot Jaklingko di Stasiun Tanah Abang. Polisi menduga pemalakan terhadap sopir angkot Jaklingko terjadi karena DT terpengaruh narkoba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini karena efek dari pemakai narkoba atau sabu, sehingga yang bersangkutan bisa melakukan hal-hal di luar nalar atau melakukan hal-hal tindak pidana," ucapnya.

Polisi mengimbau masyarakat menjauhi narkoba karena banyak dampak buruknya. DT ditangkap pada hari yang sama.

ADVERTISEMENT

"Jadi kami harap bagi seluruh warga masyarakat, tolong jauhi narkoba. Karena narkoba ini banyak mudaratnya daripada manfaatnya, seperti kejadian ini," ucapnya.

DT mendapatkan barang haram tersebut di dekat tempat tinggalnya di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). Kepada polisi, DT mengaku baru sekali meminta uang secara paksa.

"Pelaku mengaku baru sekali (memalak). Kemudian dia maksudnya, narkoba itu dia didapat dari Jakarta Utara, Kampung Bahari," ujar Kasubnit Reskrim Polsek Gambir Aiptu Heri Nopiyanto pada kesempatan yang sama.

Dipecat Polri karena Desersi

DT mengaku sebagai intel kepolisian untuk menakut-nakuti korban. Ternyata, DT merupakan pecatan polisi.

"Pada saat kita telusuri ternyata tersangka ini yang mengaku sebagai intel Polri adalah pecatan karena desersi 13 tahun yang lalu. Artinya sejak 2012 tersangka ini sudah tidak lagi menjadi anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia," kata Kompol Respati.

DT mengaku intel Polri untuk menakut-nakuti korban saat dirinya terdesak. DT sempat mendapat perlawanan dari korban dan rekan-rekannya sambil mengeluarkan senjata api yang ternyata korek api.

"Kemudian senjata ini pada saat ada perlawanan itu, dia mengaku berupa intel, intel Polri. Mengaku intel, tapi ada masyarakat di situ (pistol) ternyata jatuh, sempat terjatuh, yang diduga senjata ini diduga jatuh. Kemudian pada saat jatuh diamankan oleh masyarakat pada saat diledakkan ke atas ternyata itu korek (api)," jelasnya.

Lihat juga video: 61 Pemuda Ditangkap Saat Pesta Miras di Indramayu, 7 Positif Narkoba

(jbr/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads