3 Fakta Bocah Mau Top Up Ratusan Ribu Pakai Uang Palsu, Ngaku Tak Tahu

3 Fakta Bocah Mau Top Up Ratusan Ribu Pakai Uang Palsu, Ngaku Tak Tahu

Devi Puspitasari - detikNews
Kamis, 12 Sep 2024 08:33 WIB
Video seorang pelajar perempuan hendak isi ulang saldo (top up) tetapi menyerahkan uang palsu viral di medsos. Ini hasil penelusuran polisi. (dok Istimewa)
Foto: Video seorang pelajar perempuan hendak isi ulang saldo (top up) tetapi menyerahkan uang palsu viral di medsos. Ini hasil penelusuran polisi. (dok Istimewa)
Depok -

Seorang bocah perempuan berbaju sekolah hendak isi ulang saldo (top up) uang ratusan ribu dengan uang palsu ke konter di Cilodong, Depok. Bocah itu tak jadi top up setelah penjaga konter mencurigai uang tersebut palsu.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (6/9) pukul 12.30 WIB di Cilodong, Depok. Awalnya bocah itu datang ke konter untuk transfer ke aplikasi bank digital sebesar Rp 900 ribu dengan pecahan Rp 50 ribu.

Namun, penjaga konter menyadari uang tersebut palsu. Bocah itu tak jadi top up dan akhirnya pergi begitu saja. Berikut fakta-faktanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ngaku Tak Tahu Uang Palsu

Kejadian ini direkam oleh pegawai konter hingga videonya viral di media sosial. Pegawai konter itu awalnya memperlihatkan lembaran uang pecahan Rp 50 ribu yang diserahkan pelajar perempuan tersebut.

Beberapa uang kertas pecahan Rp 50 ribu itu hanya tercetak pada satu sisi, di sisi lainnya terlihat masih berupa kertas polos. Pegawai konter lalu mengembalikan lembaran-lembaran uang palsu kepada siswi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kamu nggak bisa bedain uang asli sama uang palsu?" tanya pegawai konter.

"Nggak bisa," kata siswi itu.

"Nggak bisa? Terus kamu ngapain disuruh transfer sama temen kamu? Temen sekolah? Emang kamu nggak pernah megang uang ya?" kata pegawai konter.

Tak Jadi Top Up

Bocah itu menyadari dirinya direkam. Setelah penjaga toko mengatakan bahwa uang yang dibawanya itu palsu, bocah itu pergi meninggalkan konter begitu saja.

"Mbak, divideoin ya?" tanya pelajar itu.

"Nggak, aku cuma mau nunjukin kamu aja, ini kamu bisa lihat nggak ini uang, hah? Kamu mau ngerjain saya?" ucap pegawai toko.

Pelajar perempuan yang mengenakan baju batik dan membawa tas sekolah itu lalu bergegas meninggalkan konter. Dia tampak membawa lembaran uang palsu yang sudah diserahkan kembali oleh petugas konter.

Simak juga Video 'Fakta-fakta Terkuaknya Sindikat Uang Palsu Rp 22 M di Jakbar':

[Gambas:Video 20detik]

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....


Dilaporkan ke Polisi

Dimintai konfirmasi, Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Hendra mengatakan korban sudah membuat laporan polisi (LP) mengenai peristiwa itu. Polisi saat ini tengah menyelidiki kasus tersebut.

"Sudah laporannya. Betul (sedang diselidiki)," kata dia saat dihubungi detikcom, Rabu (11/9).

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (6/9) pukul 12.30 WIB di Cilodong, Depok. Awalnya pelaku datang ke konter untuk transfer ke aplikasi bank digital sebesar Rp 900 ribu dengan pecahan Rp 50 ribu.

"Pada saat pelapor sedang jaga konter di TKP, lalu pelaku datang ke TKP untuk transfer ke aplikasi (bank digital) sebesar Rp 900 ribu dengan pecahan uang Rp 50 ribu, namun tidak jadi. Lalu pelaku meminta transfer kembali kepada pelapor melalui (bank lainnya) sebesar Rp 980 ribu," jelasnya.

Saat melakukan transaksi, pegawai konter mulai curiga bahwa uang tersebut palsu. Sebab, warna uang tersebut terlihat pudar.

"Di saat pelapor meminta uangnya kepada pelaku dan uang tersebut ada di tangan pelapor, pelapor merasa curiga bahwa uang tersebut ialah uang palsu, karena warnanya terlihat pudar," tuturnya.

"Kemudian pelapor menanyakan kepada pelaku perihal uang tersebut, namun pelaku menyangkal. Kemudian pelaku pergi dengan membawa kembali uang tersebut dengan menggunakan sepeda motor," tambahnya.

Simak juga Video 'Fakta-fakta Terkuaknya Sindikat Uang Palsu Rp 22 M di Jakbar':

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads