Uang Palsu Dipakai Pelajar Depok buat Top Up Cuma Tercetak Satu Sisi

Uang Palsu Dipakai Pelajar Depok buat Top Up Cuma Tercetak Satu Sisi

Devi Puspitasari - detikNews
Rabu, 11 Sep 2024 13:47 WIB
Video seorang pelajar perempuan hendak isi ulang saldo (top up) tetapi menyerahkan uang palsu viral di medsos. Ini hasil penelusuran polisi. (dok Istimewa)
Seorang pelajar perempuan hendak isi ulang saldo (top up) tetapi menyerahkan uang palsu viral di medsos. (dok. Istimewa)
Jakarta -

Sebuah video memperlihatkan seorang remaja perempuan berpakaian sekolah di Depok hendak mengisi ulang saldo (top up) Rp 900 ribu diduga menggunakan uang palsu hingga viral di media sosial (medsos). Pelajar perempuan tersebut diduga menyerahkan uang palsu hanya tercetak sebelah sisi kepada pegawai konter.

Pegawai konter (korban) merekam peristiwa itu. Pegawai konter pulsa memperhatikan lembaran uang yang diserahkan pelajar wanita tersebut.

Terlihat uang kertas pecahan Rp 50 ribu hanya tercetak pada satu sisi, di sisi lainnya terlihat masih berupa kertas polos. Pegawai konter lalu mengembalikan lembaran-lembaran uang palsu kepada siswi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kamu nggak bisa bedain uang asli sama uang palsu?" kata pegawai konter.

"Nggak bisa," kata siswi itu.

ADVERTISEMENT

"Nggak bisa? Terus kamu ngapain disuruh transfer sama temen kamu? Temen sekolah? Emang kamu nggak pernah megang uang ya?" kata pegawai konter.

"Mbak, divideoin ya?" tanya pelajar itu.

"Nggak, aku cuma mau nunjukin kamu aja, ini kamu bisa lihat nggak ini uang, ha? Kamu mau ngerjain saya?" ucap pegawai toko.

Pelajar perempuan yang mengenakan baju batik dan membawa tas sekolah itu lalu bergegas meninggalkan konter. Dia tampak membawa lembaran uang palsu yang sudah diserahkan kembali oleh petugas konter.

Dimintai konfirmasi, Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Hendra mengatakan peristiwa itu terjadi pada Jumat (6/9) pukul 12.30 WIB di Cilodong, Depok. Awalnya pelaku datang ke konter untuk transfer ke aplikasi bank digital sebesar Rp 900 ribu dengan pecahan Rp 50 ribu.

"Pada saat pelapor sedang jaga konter di TKP, lalu pelaku datang ke TKP untuk transfer ke aplikasi (bank digital) sebesar Rp 900 ribu dengan pecahan uang Rp 50 ribu, namun tidak jadi. Lalu pelaku meminta transfer kembali kepada pelapor melalui (bank lainnya) sebesar Rp 980 ribu," kata AKP Hendra dalam keterangannya, Rabu (11/9).

Saat melakukan transaksi, pegawai konter mulai curiga bahwa uang tersebut palsu. Sebab, warna uang tersebut terlihat pudar.

"Di saat pelapor meminta uangnya kepada pelaku dan uang tersebut ada di tangan pelapor, pelapor merasa curiga bahwa uang tersebut ialah uang palsu, karena warnanya terlihat pudar," tuturnya.

"Kemudian pelapor menanyakan kepada pelaku perihal uang tersebut, namun pelaku menyangkal. Kemudian pelaku pergi dengan membawa kembali uang tersebut dengan menggunakan sepeda motor," tambahnya.

(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads