Video anggota babinsa yang berdebat dengan penagih utang (debt collector) di Depok viral di media sosial (medsos). Babinsa bernama Sertu Wawan Christiyanto itu mengusir debt collector yang mengancam ibu-ibu di Depok.
Sertu Wawan merupakan anggota Babinsa 2 Kelurahan Tanah Baru, Koramil 02/Beji, Kodim 0508/Depok. Awalnya, Sertu Wawan mendapatkan laporan dari seorang petugas keamanan salah satu perumahan soal kedatangan 6 pria tak dikenal diduga debt collector.
"Awalnya perwakilan dari kelompok tersebut sebanyak dua orang diizinkan untuk mengunjungi rumah salah seorang warga dengan meninggalkan identitas mereka kepada petugas keamanan," kata Sertu Wawan dalam keterangan yang diterima detikcom, Jumat (5/7/2024).
Dua orang diizinkan masuk perumahan, tapi semua pria debt collector itu menerobos petugas keamanan kompleks. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (29/6) sekitar pukul 10.10 WIB.
Petugas satpam perumahan itu lalu menghubungi Sertu Wawan karena merasa khawatir atas kehadiran keenam orang tersebut. Sertu Wawan pun mendatangi perumahan di Tanah Baru, Depok, itu.
"Sebagai respons terhadap laporan tersebut, saya langsung menuju ke lokasi. Sebagai babinsa, kami, TNI, menganggap diri kami sebagai 'Anak Kandung Rakyat' dan berkewajiban untuk menyelesaikan masalah semacam ini tanpa menggunakan cara-cara yang melanggar hukum. Kami tidak mentolerir segala bentuk premanisme, khususnya di wilayah binaan kami di Kelurahan Tanah Baru dan secara umum di Kota Depok," jelas Sertu Wawan.
Perdebatan pun terjadi. Sertu Wawan terus meminta debt collector pergi dari perumahan tersebut.
"Setibanya di lokasi, sempat terjadi perdebatan antara kami dengan orang-orang yang diduga sebagai debt collector. Kami hanya meminta mereka untuk keluar dari area perumahan," katanya.
Kawanan debt collector itu lalu pergi sekitar pukul 11.15 WIB. Mereka awalnya hendak mencari ibu-ibu yang ternyata menjadi korban penipuan dari orang yang meminjam uangnya.
Sebelumnya diberitakan, Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto menjelaskan ibu-ibu yang didatangi debt collector tersebut korban penipuan seseorang yang meminjam uangnya. Dia mengimbau warga lain berkoordinasi dengan aparat setempat bila menghadapi tindakan premanisme.
"Ibu itu sendiri (yang didatangi debt collector), sebenarnya bukan yang ambil kredit mobil. Mobil tersebut ternyata jaminan dari seseorang yang telah menipu ibu itu. Karena belum bisa mengembalikan uang ibu itu, maka mobilnya dijadikan jaminan dengan menyerahkan STNK," jelas Letkol Iman.
Dia meminta masyarakat tidak takut kepada debt collector dan tindakan-tindakan premanisme lainnya. Dia meminta masyarakat segera melapor ke petugas keamanan, perangkat kelurahan, RT/RW, Babinsa/Babinkamtibmas di wilayahnya masing-masing agar mendapatkan pertolongan pertama.
Dandim Depok juga meluruskan kabar yang menyebutkan babinsa dalam video tersebut sedang memaki masyarakat.
"Beberapa saat setelah kejadian tersebut, ada laporan dari Tim Patroli Cyber yang menemukan postingan yang di-framing sebaliknya, seolah-olah Babinsa tersebut arogan membentak-bentak masyarakat. Setelah saya cek di lapangan, ternyata yang dibentak-bentak itu adalah DC (debt collector)," jelasnya.
Lihat juga Video 'Viral Kawanan Debt Collector Keroyok Karyawan Warung Mi di Tangerang':
(jbr/mei)