Laporan dari Makkah

Timwas Kritisi Kasubbid Transportasi Haji Naik GMC: Coba Naik Taksi

Mei Amelia Rachmat - detikNews
Rabu, 12 Jun 2024 11:09 WIB
Timwas Haji melakukan sidak transportasi jemaah RI. (Mei Amelia/detikcom)
Jakarta -

Timwas Haji DPR RI melakukan sidak transportasi jemaah RI di Terminal Shaeeb Amer, Makkah. Timwas mempertanyakan soal bus Solawat yang berhenti operasi per Selasa, 6 Juni 2024.

Hal ini disampaikan Timwas DPR yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Loedwijk Freidrick dan Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily, serta sejumlah anggota Komisi VIII, di antaranya Ecky Awal Muharam, John Kenedy Azis, Muhammad Ali Ridha, dan Obon Tabroni. Timwas disambut oleh Kasubbid Transportasi Haji Kemenag Kementerian Agama (Kemenag), Mujib Roni.

Awalnya, Timwas menanyakan soal operasi bus Solawat yang berhenti sementara sejak Selasa (11/6). Anggota Timwas, John Kenedy, kemudian meminta Mujib Roni menunjukkan kontrak sewa transportasi dengan pemerintah Arab Saudi.

"Saya pengin tahu, lihat kontraknya kapan mulainya dan kapan berakhirnya sebelum 10 Zulhijah. Anda bisa lihat nggak?" kata John.

Mujib menjawab surat edaran tersebut ada di kantornya.

"Kapan mulainya, tanggal berapa? Soalnya, kalau Anda katakan aktivitas jemaah Indonesia paling banyak, bahkan tambah banyak sekarang, orang (sebagian) dari Madinah baru masuk kok," jelas John.

"Kalau di kontrak memang tidak diatur kapan beroperasinya, karena kapan untuk kapasitas keluar bus...," jawab Mujib yang kemudian dipotong oleh John.

"Logikanya, Mas, kloter terakhir masih berangkat dari Indonesia hari ini (kemarin), masa mereka nggak melakukan aktivitas ke Masjidil Haram?" kata John lagi.

Timwas Haji melakukan sidak transportasi jemaah RI. (Mei Amelia/detikcom)

Menjawab John, Mujib mengatakan pihaknya akan memfasilitasi jemaah haji yang datang melewati batas ketentuan operasional bus. John lalu menanyakan bagaimana Kemenag akan memfasilitasi jemaah jika busnya saja sudah tidak ada.

"Nanti by call," ucap Mujib.

Anggota Timwas lainnya, Ecky Awal Muharam, kemudian menanyakan apakah Kemenag memiliki data terkait akomodasi jemaah yang harus dijemput oleh petugas.

"Jadi gini, Pak, kalau pelayanan itu jangan setengah hati, harus reservasif. Orang jangan karena butuh (telepon), 'Eh, siapin ya bus tanggal segini'. Nggak begitu. Kita harus tahu sistem bahwa pondokan ini datang jam segini sudah stand by," cecar Ecky.

Belum dijawab Mujib, John kemudian menyampaikan jemaah haji justru akan menumpuk di Makkah mendekati wukuf di Arafah. Namun John mempertanyakan bus Solawat yang malah ditiadakan menjelang puncak haji, padahal sebagian jemaah masih berada di Makkah.

"Pak, Bapak coba naik taksi sekarang, mahal banget, 200 riyal. Pak Saiful, 200 riyal, jangan bilang ngarang, coba Pak Saiful naik taksi, you jangan naik GMC terus," kata John.

Mujib kemudian menjelaskan penghentian sementara bus Solawat adalah murni kebijakan dari otoritas Arab Saudi.

"Kebijakan itu bukan dari kami, tapi dari otoritas Arab Saudi, dalam hal ini Kota Makkah. Jadi per hari ini harus diperhatikan, kalau surat edarannya itu ada," kata Mujib.

Sementara itu, Kang Ace mengkhawatirkan jemaah tidak terlayani dengan baik karena layanan bus Solawat dihentikan.

"Poin pentingnya adalah ini jemaah kita masih ada yang baru datang, baik dari Indonesia, baik Madinah, tapi ini layanan bus Solawat disetop," kata Kang Ace.

Kang Ace berharap Kemenag memberikan pelayanan maksimal kepada jemaah, terutama masalah transportasi.

"Tolong difasilitasi dan dalam posisi jangan posisi mereka harus ditelepon," tutur Ace.

Simak Video 'Wamenag Minta Jemaah Haji Pengertian ke Jemaah Berusia Lanjut-Demensia':






(mea/zap)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork