Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut akan menerima kunjungan Sekjen Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Mathias Cormann akhir bulan ini. Hal itu guna membahas lebih lanjut proses keanggotaan Indonesia di OECD.
"Sekretaris Jenderal (OECD) akan berkunjung ke Indonesia akhir bulan ini, akan mengadakan pertemuan dengan presiden, dia akan direncanakan datang 28-29 (Mei)," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Kini pemerintah sedang menyiapkan memorandum untuk memenuhi persyaratan keanggotaan OECD. Airlangga ingin Indonesia belajar dari Chile yang hanya membutuhkan waktu 3 tahun untuk jadi anggota resmi OECD.
"Tiga tahun, Chile 3 tahun. Tapi penduduk Chile penduduknya tidak banyak," ucapnya.
"Beberapa yang sudah dilakukan beberapa negara aksesi itu, Kosta Rika butuh 6 tahun, Kolombia 7 tahun, Chile 3 tahun. Kita harus belajar dari Chile bagaimana mereka bisa jadi anggota lebih cepat," lanjut Airlangga.
Airlangga menjelaskan, memorandum terdiri atas dokumen yang mencakup seluruh Steering Committee OECD. Mulai keuangan, ekonomi, persaingan sehat, consumer policy, digital economy, hingga technology policy.
"Untuk itu, kami harapkan Presiden kita akan bentuk PMO (Project Management Office) di bawah Kantor Kemenko. Itu akan ada beberapa kementerian untuk kawal proses aksesi Indonesia untuk menjadi negara bagian dari OECD," tuturnya.
(eva/yld)