Dugaan ART Dikurung Majikan hingga Kelaparan Bikin Polisi Turun Tangan

Dugaan ART Dikurung Majikan hingga Kelaparan Bikin Polisi Turun Tangan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 16 Feb 2024 07:37 WIB
Isabela Pule, ART di Jakbar yang diduga dikurung majikannya menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Barat.
Isabela Pule, ART di Jakbar yang diduga dikurung majikannya menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Barat. (Devandra Abi Prasetyo/detikcom)
Jakarta -

Seorang asisten rumah tangga (ART), Isabela Pule (20) diduga dikurung di rumah majikannya di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Isabela tak diberi makan hingga kelaparan.

Isa, sapaan akrab ART ini juga mengaku mendapatkan perlakuan tidak manusiawi lainnya dari majikannya. Selain sering dipukuli, Isa juga tidak diberi gaji selama ia bekerja.

Kasus ini viral di media sosial hingga membuat polisi turun tangan. Dalam video viral, Isa terlihat sedang duduk di pagar tembok tetangga dan meminta makanan kepada warga di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga yang kebetulan berasal dari NTT juga kemudian memberinya makan. Ia pun menanyakan kepada Isa perihal kondisinya.

"Berapa hari tidak makan? Beta (saya) sayang ko tara (kamu tidak) makan? Dari kemari ko (kamu) tidak makan? Kasihan ko kurus begini tinggal tulang," tanya perempuan yang memvideokan.

ADVERTISEMENT

"Rambut siapa yang gunting?" tanyanya lagi.

"Saya sendiri," jawab korban.

"Yang benar sayangku, jujur. Kita ini dari NTT sama-sama," kata perempuan itu lagi.

Pengacara korban, Nobertus Elu mengatakan pihaknya telah melaporkan majikannya ke Polres Metro Jakarta Barat.

Nobertus mengatakan dalam kasus ini pihaknya melaporkan majikan perempuan korban. Laporannya teregister dengan nomor LP: 182/II/2024/PMJ/Restro-Jakbar, tanggal 13 Februari 2024.

"Terlapor Ibu C, majikan perempuan. Saksi ada dua orang," kata Nobertus saat dikonfirmasi.

Polisi Selidiki

Polisi telah menerima laporan terkait kejadian itu. Saat ini polisi masih menyelidiki laporan tersebut.

"Betul laporan sudah kita terima, akan kita tindak lanjuti secara profesional dan transparan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan saat dihubungi, Kamis (15/2).

Andri belum merinci duduk perkara yang ada. Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus yang dilaporkan, termasuk akan melakukan klarifikasi terhadap pihak-pihak terkait.

"Nanti kita lakukan klarifikasi. Sementara masih kita dalami kita usut kita sudah terima laporannya, nanti kita tindak lanjuti secara profesional dan transparan," ujarnya.

ART Dikurung Saat Majikan Berlibur

Isabela keluar dari rumah dengan memanjat atap. Dia kemudian duduk di pagar tembok tetangga meminta makanan kepada warga yang kemudian videonya viral di media sosial.

"Kemarin ketahuannya itu katanya kan majikannya berlibur. Berlibur ke mana kita nggak tahu," kata pengacara pengacara korban, Norbertus Elu, kepada wartawan, Kamis (15/2/2024).

"Ketahuannya itu si Isabel kelaparan, karena dikurungnya di situ (di rumah majikan), minta makanlah sama teman kita yang ada di situ juga. Lalu di situ ada yang video, viral makannya," tambahnya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.....

ART Diduga Dipaksa Potong Rambut Sendiri

Seorang asisten rumah tangga (ART), Isabela Pule (20), di Tanjung Duren, Jakarta Barat, diduga mengalami perlakuan tidak manusiawi dari majikannya. Ia mengaku sering dipukul, dikurung, hingga disuruh memotong rambutnya sendiri.

"Kita komunikasi dengan korban Isabela bahwa banyak tindakan yang dilakukan (Ibu C), misal penganiayaan, sering dipukul, disuruh cukur rambut, padahal seorang perempuan," ujar pengacara Isabela, Norbertus Elu, saat dihubungi detikcom, Kamis (15/2).

Pria yang akrab disapa Bento ini mengatakan majikannya tak menyuruhnya pergi ke salon untuk memotong rambutnya sehingga Isabela memotong rambutnya hingga pendek secara asal-asalan.

"Dicukurnya ini kalau di tempat cukur rambut kan nggak masalah. Ini malah disuruh cukur sendiri," sambungnya.


Tak Digaji Selama 11 Bulan

Isabela awalnya bekerja di Belitung. Sekitar September 2023, ia dibawa ke tempat majikannya yang baru di Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Selama 11 bulan bekerja di dua tempat itu, Isabela mengaku tidak digaji. Sebab, Isabela diharuskan membayar utang yang dia sendiri tidak tahu.

"Nggak ada gaji, selama 11 bulan (kerja di Belitung dan Jakarta) saya tidak digaji. Bukan aturan, tapi saya katanya punya utang, jadi nggak digaji," ujar Isabela saat ditemui detikcom di Polres Jakarta Barat, Kamis (15/2/2024).

Hal ini membuat Isabela bingung, padahal dia sudah jauh-jauh berangkat dari Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk bekerja. Penyalur tenaga kerja yang memberangkatkannya menyatakan Isabela memiliki utang Rp 15 juta.

"Utangnya Rp 15 juta, saya nggak tahu itu utang dari mana. Saya pun nggak terima uang dan orang tua saya nggak pernah terima uang sepeser pun dari majikan saya," tambah Isabela.

Di Bangka Belitung, ia mengaku baik-baik saja dan diperlakukan layaknya manusia, meskipun tetap tidak mendapatkan upah. Barulah saat dipindah ke Jakarta, ia mendapatkan perlakuan tidak manusiawi oleh majikan baru.

"Saya dipukul setiap hari (oleh majikan di Jakarta). Melakukan kesalahan atau tidak, tetap dipukul. Dipukul pakai hanger, gagang sapu, kadang ditendang, dipukul pakai tangan, diinjak," katanya.

Halaman 3 dari 2
(mea/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads