8 Fakta Massa Antar Jenazah Lukas Enembe Ricuh hingga Aparat Luka

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 29 Des 2023 06:43 WIB
Jayapura -

Massa pengantar jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, rusuh di Jayapura. Berikut adalah fakta-fakta mengenai peristiwa ini.

Fakta-fakta ini dihimpun dari pemberitaan detikcom hingga Jumat (29/12/2023) pukul 04.19 WIB.

1. Awal peristiwa: Massa ingin arak-arakan

Dilansir detiksulsel, Kamis (28/12), peristiwa bermula dari ketibaan Pesawat Garuda Indonesia yang membawa jenazah Lukas Enembe di Bandara Sentani, Jayapura, sekitar pukul 09.30 WIT pagi. Di luar Bandara, masyarakat hadir menyambut kedatangan mendiang Lukas.

Sedianya, pihak keluarga setuju jenazah Lukas akan dibawa menggunakan mobil ambulans ke tempat persemayaman di STAKIN, Sentani. Namun massa ingin agar jenazah Lukas diarak dengan berjalan kaki ke tempat persemayaman. Keinginan itu dipenuhi setelah warga bersikukuh ingin arak-arakan.

Jenazah Lukas Enembe diarak warga. Raymond/detikcom Foto: Jenazah Lukas Enembe diarak warga. Raymond/detikcom

2. Kerusuhan pertama: Arak-arakan di Sentani

Kerusuhan terjadi pada arak-arakan jenazah Lukas Enembe. Massa melakukan pembakaran terhadap mobil hingga menyerang aparat.

Situasi mulai ricuh saat barisan massa paling depan yang mengarak jenazah tiba-tiba melakukan provokasi dengan cara melakukan pelemparan terhadap bangunan. Massa juga membakar mobil warga yang sedang parkir.

Tidak cukup sampai di situ, massa juga melakukan penyerangan terhadap aparat dan juga kendaraan milik aparat. Insiden itu membuat ada aparat yang terluka.

Jenazah Lukas Enembe kemudian dibawa ke persemayaman di STAKIN menggunakan mobil, tidak lagi dibawa arak-arakan massa yang berjalan kaki.

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri turut jadi sasaran massa saat rusuh pengantaran jenazah Lukas Enembe. Dokumen Istimewa Foto: Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri turut jadi sasaran massa saat rusuh pengantaran jenazah Lukas Enembe. Dokumen Istimewa

Halaman selanjutnya, Pj Gubernur, Kapolda, dan Kapolres jadi sasaran serangan massa:




(dnu/dnu)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork